Berita Viral

Aksi Polisi Gadungan di Semarang yang Terbongkar Usai Ketemu Polisi Asli, Ternyata Seorang Relawan

Polisi gadungan di Semarang, Ulil Albab, ditegur oleh polisi asli saat sedang antre di sebuah SPBU di Pedurungan, Kota Semarang.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: m zaenal arifin
Istimewa
Polisi gadungan Semarang Ulil Albab (pakai helm) saat ditegur oleh polisi asli saat sedang antre di SPBU Pedurungan, Kota Semarang, Rabu (8/11/2023). 

TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Polisi gadungan di Semarang, Ulil Albab, ditegur oleh polisi asli saat sedang antre di sebuah SPBU di Pedurungan, Kota Semarang.

Polisi gadungan ini memakai atribusi menyerupai polisi berupa jaket polisi lalu lintas dengan tulisan polisi di bagian punggung. 

Penampilan Ulil dari rambut hingga ujung kaki juga mirip-mirip dengan polisi seperti rambut cepak, celana hitam, dan sepatu pantopel.

Motif Ulil memakai seragam mirip polisi berdalih supaya lebih cepat saat di jalan raya dengan cara melanggar beberapa aturan lalu lintas seperti menerobos lampu traffic light.

"Ya modusnya gitu, niatnya makai atribut polri bisa kemana-mana cepat, bisa melanggar lalu lintas, jaketnya sudah kami sita, belinya di mana kurang tahu," kata Wakapolrestabes Semarang, AKBP Wiwit Ari Wibisono, Jumat (10/11/2023). 

Ulil terbongkar ulahnya sebagai polisi gadungan ketika berkendara di jalan raya secara ugal-ugalan. 

Kebetulan ketika berulah, ia berpapasan dengan polisi asli bernama Bripka Tedi anggota Polrestabes Semarang.

Tedi saat berpapasan dengan Ulil memang sedang tak berdinas karena ada acara keluarga. 

Namun, ia sebelumnya sudah tahu tingkah ulil yang viral di media sosial. 

"Karena sudah tahu, diikuti lah si Ulil ini sampai akhirnya ia berhenti di SPBU. Di tempat itu, Ulil diajak keluar antrean lalu diminta keterangan," papar Wiwit.

Dalam keterangannya, Ulil si polisi gadungan mengakui bahwa bukan sebagai anggota Polri.

Selama interograsi itu, mimik wajahnya tampak pucat pasi. 

Tedi lalu meminta Ulil melepaskan jaket bertuliskan polisi tersebut.

Kemudian menyuruhnya untuk melakukan push-up.

"Kami beri pembinaan dengan push-up lalu dibawa ke kantor untuk dimintai keterangan,” jelas Wiwit.

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved