Penembakan di Karanganyar

Tiga Tersangka Penembak Dua Anggota Laskar Islam di Karanganyar Ditangkap, Polisi Dalami Motifnya

Ditreskrimum Polda Jawa Tengah masih mendalami motif penembakan dua orang anggota laskar islam saat melakukan sweeping praktik judi sabung ayam.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: m zaenal arifin
initisari
Ilustrasi penembakan 

TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah masih mendalami motif penembakan dua orang anggota laskar islam saat melakukan sweeping praktik judi sabung ayam di Karanganyar.

Selain motif, polisi juga menelisik status dari satu tersangka yang dikabarkan merupakan pecatan dari pasukan elit di tubuh TNI.

"Soal motif masih didalami. (terkait pecatan TNI?), juga lagi pendalaman," kata Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Johanson Simamora saat dikonfirmasi, Senin (29/1/2024). 

Ketiga tersangka yang ditangkap masing-masing berinisial K, E dan P. 

Mereka kini masih mendekam di rutan Mapolda Jateng. 

"Para tersangka merupakan warga Karanganyer dan Boyolali," lanjut Kombes Joro, sapaannya. 

Tak hanya menggiring tiga tersangka, polisi juga membawa senjata api yang digunakan untuk menembak dua korban. 

"Senjata masih di Labfor, sedang diuji balistik," bebernya. 

Sebelumnya, dua orang anggota Laskar Brigade Umar Bin Khattab Yudha Bagus Setiawan dan Kipli tertembak senjata api saat melakukan sweeping di lokasi judi sabung ayam di Todan, Desa Tohudan, Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jumat (26/1/2024) malam.

Nahas, Yudha tertembus peluru di bagian ketiak dan Kipli di bagian kaki.

Korban Yudha yang sempat tertinggal rombongan meninggal dunia di lokasi.

Sebaliknya, Kipli berhasil dievakuasi oleh kawan-kawannya lalu dilarikan ke sebuah klinik di daerah Boyolali.

Keterlibatan aparat dalam kasus ini sempat mencuat karena penggunaan senjata api yang persis mengenai para anggota laskar tersebut.

"Iya, informasi dari kepolisian, tersangka penembakan merupakan pecatan TNI, dua lainnya belum tahu," jelas Humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) Endro Sudarsono saat dihubungi, Senin (29/1/2024).

Aksi koboy yang menelan korban jiwa ini bermula saat kelompok Brigade Umar Bin Khattab hendak melakukan penertiban yang diduga menjadi lokasi sambung ayam.

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved