Berita Semarang

Sebut Mas Wawan Kader NU Tulen, Prof Abu Hapsin: Saya Salut Semangat Belajarnya

Prof. Dr. H. Abu Hapsin Umar, MA, Ph.D menyebut bahwa Dr. Dr. Ady Setiawan, SH, MH, MM, MT, merupakan kader Nahdlatul Ulama (NU) tulen.

|
Editor: m zaenal arifin
Istimewa
Ady Setiawan foto bersama peserta Warak Semarang (Mas Wawan Rembuk Kota Semarang) Edisi Bidang Pendidikan bersama Ady Setiawan, yang digelar oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Wahid Hasyim di Fakultas Kedokteran Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, Minggu (9/6/2024). 

TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Guru besar bidang ilmu fiqih dan hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Prof. Dr. H. Abu Hapsin Umar, MA, Ph.D menyebut bahwa Dr. Dr. Ady Setiawan, SH, MH, MM, MT, merupakan kader Nahdlatul Ulama (NU) tulen. 

Ia katakan, semasa menjabat sebagai ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah dirinya menunjuk Mas Wawan, sapaan Ady Setiawan, sebagai Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Jawa Tengah.

"Saya menjamin pak Ady ini kader NU. Pernah menjabat ketua LPNU Jawa Tengah Periode 2013-2018," kata Abu Hapsin saat menjadi narasumber Warak Semarang (Mas Wawan Rembuk Kota Semarang) Edisi Bidang Pendidikan bersama Ady Setiawan, yang digelar oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Wahid Hasyim di Fakultas Kedokteran Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, Minggu (9/6/2024).

Ia pun mengungkapkan kenangan masa itu yang mana ia kagum dengan semangat Mas Wawan dalam mencari ilmu. Meski Mas Wawan menjadi pengurus struktural NU Jateng, dan duduk sebagai direktur BUMD PDAM namun selalu menggunakan waktu untuk melanjutkan belajar hingga gelar yang dimiliki demikian banyak.

"Saya salut semangat belajarnya, dia masih menyempatkan diri untuk kuliah di dua perguruan tinggi untuk dua gelar doktornya. Makanya dia sampai punya gelar dua doktor," ungkapnya.

Mantan Ketua PMII Korcab Jawa Tengah itu juga sependapat dalam pendidikan yang berkarakter Pancasila sebagaimana gagasan yang digaungkan Mas Wawan.

Menurutnya, tarbiyah bukan sebatas taklim. Belajar dalam agama Islam menggunakan istilah tarbiyah karena tidak sebatas transfer of knowledge sebagaimana definisi belajar dengan istilah taklim. Sehingga, pendidikan dengan karakter Pancasila harusnya selaras dengan praktik tarbiyah.

"Makanya dalam tasawuf biasa menggunakan istilah murabbi," paparnya.

Sebelumnya, Ady Setiawan atau yang akrab disapa Mas Wawan memberikan paparan pendidikan karakter Pancasila sekaligus memotivasi mahasiswa untuk giat belajar. Ia juga menyatakan ada banyak beasiswa bagi pelajar sampai mahasiswa. Namun biaya UKT di perguruan tinggi masih dirasa tinggi.

Oleh karena itu harus dicari solusi lain untuk menekan biaya uang kuliah tunggal (UKT) agar lebih murah. Salah satunya dengan pentahelix atau Corporate Social Responsibility (CSR).

"Tidak boleh UKT itu terlalu mahal. Kalau ada yang tidak mampu, maka pemerintah harus hadir untuk memberikan kesempatan bagi warga yang ingin melanjutkan belajar," ujarnya.

Selain itu Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang itu juga mendukung pendidikan pesantren atau pendidikan non normal, seperti Madrasah Diniyah (Madin). Menurutnya, Pemkot Semarang bisa memunculkan Perda Pesantren atau Perda terkait muatan lokal yang khas Semarang, pendidikan akhlak sebagai implementasi pendidikan yang berkarakter Pancasila.

"Tidak boleh didominasi sekolah formal. Perilaku anak terhadap guru, orang tua dan lingkungan, ini diatur oleh pendidikan akhlak. Insyaallah, kalau kita diberi kesempatan ini kita atur," tuturnya.

Dosen kebijakan publik MTKP ITS Surabaya ini menegaskan, bahwa pendidikan yang berkarakter Pancasila tidak hanya mementingkan dari segi ilmu dan teknologi saja, tetapi juga harus memiliki akhlak yang baik.

"Jadi kita ingin mewujudkan pendidikan yang berkarakter Pancasila," tegasnya

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved