Berita Tegal
Menjajal Wisata Off Road Tatamba Guci Jeep Adventure Keliling Hutan Pinus Tegal, Segini Tarifnya
Jalur ekstrem jip wisata dengan sensasi yang menantang bisa menjadi alternatif pilihan pengunjung objek wisata pemandian air panas Guci Tegal.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: m zaenal arifin
TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI – Jalur ekstrem jip wisata dengan sensasi yang menantang bisa menjadi alternatif pilihan pengunjung objek wisata pemandian air panas Guci Kabupaten Tegal.
Tak terkecuali Pj Bupati Tegal Agustyarsyah yang berkesempatan menguji adrenalin, menjajal jalur off road Tatamba Jeep Guci berkeliling di areal hutan pinus milik Perhutani di lereng Gunung Slamet, beberapa waktu lalu.
Tapi sebelumnya, siapkan nyali dan tubuh yang fit agar bisa menikmati rute jelajah sepanjang 8 kilometer ini.
Kondisi di lokasi memiliki tekstur tanah berbatu dan berlumpur dengan tanjakan dan turunan curam siap menguji keterampilan pengemudi, sekaligus meletupkan teriakan keseruan para penumpangnya.
Dengan merogoh kocek Rp 400 ribu, pengunjung sudah bisa menyewa satu unit jip lengkap dengan pengemudi andal yang siap menggeber, melibas alur sempit nan terjal selama dua jam yang membuat hati penumpangnya dag-dig-dug.
Adapun belukar dan deretan pohon pinus yang menjulang tinggi memberikan sensasi kesejukan serta kedamaian tersendiri.
Baca juga: Hotel Denaya, Rekomendasi Hotel di Guci Tegal, Ini Fasilitas dan Tarifnya
Setiap jip bisa mengangkut satu pengemudi dan tiga penumpang, yaitu satu duduk di samping pengemudi dan dua lainnya di bangku belakang.
Jip era 1990an ini dilengkapi penggerak roda 4×4, dan winch atau alat yang bisa membantu jip keluar dari kubangan atau menariknya di tanjakan terjal.
Tercatat ada enam unit jip yang dikerahkan untuk mengangkut rombongan Pemerintah Kabupaten Tegal, dari titik pemberangkatan di Hotel Sun Q Ta menuju taman wisata alam Curug Cimpedak yang berjarak sekitar 1,5 kilometer.
Di sini, pengunjung bisa memetik buah stroberi dan menikmati sajian kuliner lokal sembari menikmati pemandangan air terjun dan aliran sungai berbatu.
Usai sesi makan siang, jip pun segera beranjak memasuki jalur off-road yang tak jauh dari Curug Cempedak.
Di sini, jip mulai menderu menaiki dan menuruni tanjakan berbatu cadas, melintasi sungai.
Baca juga: Hotel Terasse Tawarkan Kamar Nyaman dengan Pemandangan di Guci Tegal, Segini Tarif Kamarnya
Belum lama menikmati keseruan ini, pengunjung diajak berhenti di pos satu untuk menanam pohon di lahan yang sudah disiapkan untuk menumbuhkan kecintaan wisatawan pada lingkungan hidup.
Lanjut di jalur off road, deru mesin jip pun semakin menjadi ketika jip miring ke kiri ataupun ke kanan dan sesekali bersender ke dinding tanah.
Tak ayal, teriakan histeris para penumpang pun pecah, memecah kesunyian hutan.
Sementara sang pengemudi tetap konsisten menjaga permainan kopling dan remnya agar tidak terguling atau terjungkal.
Dengan kondisi tanah yang licin dan gembur akibat hujan, sering kali serpihan lumpur beterbangan masuk ke jip mengenai penumpang.
Kondisi ini tak menyurutkan pengemudi jip membawa penumpangnya menuju di pos pemberhentian berikutnya.
Baca juga: Obyek Wisata Guci Tegal Masuk Top 10 Destinasi Paling Banyak Dikunjungi pada Libur Lebaran 2024
Di sini penumpang diajak menikmati sajian kopi tubruk arabika yang diseduh secara sederhana di gubuk kayu di sela kebun kopi.
Perjalanan di jalur off road pun kembali berlanjut, memutar mengelilingi kawasan hutan produksi hingga kembali ke Hotel San Q Ta.
Menurut Agustyarsyah, petualangan menembus kawasan hutan pinus dengan jip ini bisa memacu adrenalin, sekaligus memberikan pengalaman yang tidak biasa di Guci yang identik dengan wisata pemandian air panas.
“Saya rasa ini tidak hanya mengajak wisatawan berpetualang masuk hutan. Tatamba Jeep Guci mampu memadukan konsep ekowisata, dan ini cocok jadi wisata yang patut dicoba sebelum berendam di air panas Guci,” ungkap Agustyarsyah, dalam rilis, Selasa (12/11/2024).
Baca juga: Menginap di Joglo Ageng Guci Tegal, Pengunjung Bisa Menikmati Paket Petualangan Seru
Kesan serupa juga disampaikan Eka Widyawati, jurnalis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Tegal yang ikut dalam rombongan.
”Tanjakan dan turunan tajam berkelok dilibas begitu saja, sampai kita harus miring-miring mengimbangi laju mobil yang berasa mau terguling. Kita jadi teriak-teriak, ya sekalian saja ini untuk menghilangkan setres,” cerita Eka. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.