Polisi Tembak Pelajar SMK di Semarang
Oknum Wartawan Semarang Cawe-cawe Kasus Pelajar Ditembak Mati Polisi, Semobil dengan Kapolrestabes
Keluarga Gamma mengungkapkan, sempat melihat sosok wartawan yang ikut cawe-cawe kasus penembakan oleh polisi, pulang satu mobil dengan Kapolrestabes.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: m zaenal arifin
Pertemuan selama 30 menit ini dianggap keluarga sebagai pertemuan internal bukan untuk dikonsumsi publik.
Bahkan, keluarga sempat mengusir dua wartawan lainnya dari media televisi dan media online yang hendak meliput pertemuan itu.
Hal ini dibenarkan pula oleh wartawan yang diusir tersebut.
Namun, ternyata foto pertemuan keluarga dan polisi ini malah dimuat di salah satu portal media online nasional.
"Kami bilang ke orang Polrestabes fotonya jangan dikeluarkan (ke publik) tapi malah keluar di berita. Kami tentu tidak terima katanya hanya untuk internal saja bukan untuk diliput," ungkapnya.
Keluarga menolak mentah-mentah permintaan polisi dan wartawan untuk membuat video tersebut dengan alasan kasus yang disampaikan polisi ada yang tidak sesuai dengan fakta kejadian.
Baca juga: Keluarga Pelajar yang Ditembak Mati Polisi Melawan, Tunjukkan Video Penembakan, Pelaku Diduga Mabuk
Selain itu, keluarga juga menyayangkan sikap polisi yang memberitahukan kematian Gamma pada Minggu (24/11/2024) pukul 12.00 WIB.
Jeda waktu kejadian dengan pemberitahuan kematian Gamma hampir 12 jam.
"Alasannya tidak ada identitas dan rekam sidik jari tidak keluar. Padahal warga sekitar bilang sejak pagi rumah kami sudah dicari polisi berpakaian preman," tuturnya.
Adanya dugaan intervensi tersebut, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar enggan menanggapinya.
"Silahkan ke Kabid Humas Polda Jateng (Kombes Artanto)," katanya.
Namun, Kombes Artanto ketika dikonfirmasi melalui sambungan telpon tak merespon, Selasa (3/12/2024) sore.
Sementara, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Semarang mengecam tindakan wartawan yang ikut mengintervensi kasus GRO (17) pelajar SMK yang ditembak polisi supaya kasusnya tidak dibongkar ke publik.
Terungkapnya keterlibatan wartawan dalam mengintervensi kasus ini bermula dari pengakuan seorang kerabat keluarga korban berinisial S.
Kerabat ini mengaku, sehari selepas terjadinya peristiwa penembakan yang menewaskan almarhum GRO, keluarga didatangi Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar bersama seorang wartawan bercirikan berbadan gempal, Senin (25/11/2024) malam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.