UMKM Jateng
Cerita Sukses Fica Ariyanti Kembangkan Kerajinan Ecoprint dengan Angkat Kekhasan Tegal
Cerita sukses Fica Ariyanti kembangkan produk kerajinan ecoprint setelah resign sebagai karyawan untuk menjadi ibu rumah tangga.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: m zaenal arifin
Ide menggeluti kerajinan ecoprint didapatkan oleh Fica secara tidak sengaja. Saat itu dia melihat buku ecoprint di tempat perbelanjaan.
Dia yang sejak SMA sudah menyukai keterampilan, langsung tertarik untuk mengaplikasikan teknik cetak pewarnaan alam.
Menurutnya, membuat pewarnaan alami dengan memanfaatkan dedaunan menjadi tantangan tersendiri. Dia bahkan melalui masa trial and error atau percobaan selama satu tahun, pada 2018.
"Di awal hasilnya belum sesuai. Tapi saya terus mencoba menggali dengan mencari referensi dan informasi tentang perwanaan alami. Hingga berkembang seperti saat ini," ingat Fica.
Produk dari Shanum Ecoprint saat ini tidak hanya kain atau bahan baju. Tetapi telah berkembang, seperti fashion, tas, jam tangan, sepatu, tumbler, gelas, hingga hardbox.
Dalam sebulan produksi ecoprint-nya bisa mencapai 200 kain. Dari bahan tersebut lalu diolah kembali menjadi produk lain.
Fica memasarkan produknya secara offline di gerai Shanum Ecoprint di rumahnya, Perumahan Pesona Abadi Blok E1 Nomor 13 di Desa Slawi Kulon.
Sedangkan secara online di website https://shanumecoprint.com, Instagram dan Tiktok Shanum Ecoprint, dan marketplace Shopee.
"Untuk skala nasional, kami pasarkan melalui kegiatan Inacraft dan rekanan dinas. Sementara tingkat mancanegara masih secara hand cary, seperti bekerjasama dengan Rumah Seni Tegal untuk membawa produk kami ke pameran di luar negeri," jelasnya.
Baca juga: Cerita Sukses Ivon Merintis Usaha Aksesoris, Berawal dari Hobi, Kini Pemasaran Sampai Luar Negeri
Ikut Program BRIIncubator
Selain penambahan item produk, pengembangan juga terus dilakukan dari sisi motif untuk menghadirkan tampilan yang lebih segar dan cantik. Seperti ecoprint dengan tambahan motif bunga melati yang merupakan ciri khas dari Kabupaten Tegal.
Fica bahkan membuat fashion bertema jasmine tea saat mengikuti BRIIncubator, program pembinaan UMKM dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), pada 2024.
Pewarnaan alami dari dedaunan dipadukan dengan motif bunga melati. Dari inovasi tersebut, Fica lolos ke peringkat 10 besar dari total 50 peserta lebih dalam program BRIIncubator 2024.
"Saya mengambil tema jasmine tea sebagai kekhasan motif ecoprint. Karena Kabupaten Tegal ini adalah sentra melati dan tanaman tersebut sudah mendatangkan banyak investor," jelasnya sambil menunjukkan motif melati dalam kain ecoprint.
Dari program BRIIncubator, Fica banyak mendapatkan pengetahuan untuk lebih mengembangkan produk kerajinan ecoprint-nya.
Satu di antaranya yang diadopsinya adalah untuk terus menggali potensi dengan terus berkreasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.