Berita Slawi

Pengunjung Objek Wisata Guci Tegal Turun 80 Persen, Satu Penyebabnya Jalan Rusak

Penulis: Desta Leila Kartika
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di objek wisata pemandian air panas Guci, Bumijawa, Kabupaten Tegal, Minggu (6/12/2020) kemarin

Penulis: Desta Leila Kartika 

TRIBUNPANTURA.COM, SLAWI - Dampak amblesnya jalan utama menuju objek wisata Guci tepatnya di Desa Kalibakung sekitar Kalimus dan Clirit View beberapa waktu lalu, masih dirasakan hingga saat ini terutama berkaitan dengan jumlah pengunjung yang turun drastis.

Bahkan menurut Kepala UPTD Objek Wisata Guci, Ahmad Hasib, efek jalan ambles sangat luar biasa karena penurunan jumlah pengunjung mencapai 80 persen.

Dari yang biasanya jumlah pengunjung mencapai 700-900 orang per hari di weekday (hari biasa), saat ini paling hanya 90-95 orang yang berkunjung ke Guci.

Sedangkan di hari libur atau weekend Sabtu dan Minggu yang biasanya ramai mencapai 2.000 pengunjung, saat ini yang tercatat hanya sekitar 300-400 pengunjung saja.

"Sehingga penurunannya sangat signifikan. Kondisi ini juga dikeluhkan oleh para pedagang di wisata Guci karena lapak mereka sepi. Harapan kami jalan yang menuju objek wisata Guci bisa diperbaiki, sehingga kendaraan mobil, bus, bisa melintas lagi. Karena kalau sekarang masih cukup mengkhawatirkan terutama untuk kendaraan mobil," ungkap Hasib, pada Tribunjateng.com, Jumat (5/3/2021).

Hasib juga menyebut, kekuatan media sosial sangat luar biasa terutama saat menginformasikan sesuatu kepada khalayak umum.

Katakan ada yang menyebut atau menginformasikan jalan Guci longsor, ambles, dan lain sebagainya pasti akan langsung berimbas ke jumlah kunjungan.

Meski dari pihak objek wisata Guci juga sudah menginfokan tentang jalur alternatif, namun diakui oleh Hasib wisatawan tetap enggan dan lebih memilih menunda kedatangan mereka.

Kebanyakan dari pengunjung merasa tidak nyaman dan lebih suka jika melalui jalur utama.

"Kami juga sudah memberikan opsi jika ingin berkunjung ke Guci bisa lewat jalur alternatif katakan lewat Jatinegara, bisa juga lewat Pemalang, tapi mayoritas wisatawan merasa males jika lewat jalur lain. Belum lagi jika sudah tahu jalan arah Guci longsor, maka mereka beranggapan jalur lainnya juga sama saja," paparnya.

Tidak hanya kunjungan wisata ke Guci saja yang sepi dan turun drastis, penginapan yang ada di area Guci pun terkena imbasnya.

Karena yang bisa dijadikan patokan, ketika yang berujung ke Guci sepi maka penginapan juga demikian.

Meski harus terkena imbasnya, Hasib mengaku tidak terlalu kecewa karena di tengah pandemi sehingga resiko paparan Covid-19 nya juga berkurang. 

Sehingga lenganngnya kunjungan juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan penyemprotan disinfektan dan lain sebagainya. 

"Saya sarankan bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Guci bisa melalui jalur alternatif yaitu bisa via Moga (Pemalang) atau via Kecamatan Jatinegara. Karena kalau melalui jalur utama Kalibakung masih cukup beresiko apalagi untuk kendaraan selain sepeda motor," saran Hasib. (dta)