Penulis: Saiful Ma'sum
TRIBUNPANTURA.COM, KENDAL - Pada pekan pertama Ramadhan, sejumlah bahan pokok di pasar tradisional Kendal mengalami kenaikan.
Lonjakan harga yang paling terasa terjadi pada komoditi daging ayam mencapai Rp 10.000 per kilogramnya.
Seorang pedagang ayam potong di Pasar Kota Kendal, Kuwat mengatakan, harga daging ayam sayur saat ini mencapai Rp 40.000 - Rp 42.000 per kilogram. Padahal, normalnya berkisar Rp 30.000 - 32.000 perkilogramnya.
Sementara daging ayam merah dibandrol Rp 50.000 dari harga sebelumnya Rp 40.000 per kilogram. "Memang pada naik, kalau daging ayam kampung malah sekarang Rp 80.000, sebelumnya hanya Rp 65.000 perkilogramnya," terangnya, Rabu (14/4/2021).
Kata Kuwat, kenaikan harga ayam di wilayah Kendal sudah terjadi dalam sepekan terakhir. Ia menduga kenaikan ini dipicu akibat kebutuhan konsumsi ayam di tingkat masyarakat meningkat seiring meningkatnya kebutuhan pada awal Ramadhan.
Sementara stok barang hingga kini masih melimpah di sejumlah pasar tradisional Kendal.
Kenaikan harga daging ayam potong diikuti naiknya harga telur ayam. Seorang pedagang, Jannah mengatakan, naiknya harga telur ayam dari Rp 22.000 menjadi Rp 26.000 bersamaan dengan naiknya harga daging ayam.
Ia berharap, kenaikan harga sejumlah komoditi bahan pokok ini segera kembali stabil di harga yang normal. Mengingat perekonomian masyarakat belum kembali seperti sediakala setelah terdampak pandemi Covid-19.
"Naiknya baru semingguan ini, karena kebutuhan di tingkat masyarakat meningkat, seperti contoh pembuatan kue dan lain-lain. Kalau komoditi lain seperti bawang gitu naiknya sedikit enggak terasa," ujarnya.
Kenaikan harga daging ayam dan telur memaksa konsumen menyiasatinya segera mungkin.
Seorang pembeli, Mahwan mengatakan, naiknya harga jual daging ayam membuat ia mengurangi stok pembelian untuk campuran bakso. Dengan stok daging ayam yang ada, Mahwan mencoba memaksimalkannya menjadi campuran adonan bakso alakadarnya.
Langkah ini dinilai paling efektif daripada menaikkan harga jual baksonya. "Gak berani kalau naikkan harga bakso, di kampung malah sepi nanti. Ya ikhtiarnya mengurangi campuran daging dari jumlah biasanya sementara waktu sampai harga daging ayam stabil," tuturnya.
Kasi Pengadaan dan Distribusi Perdagangan pada Dinas Perdagangan Kendal, Jumaiyah mengatakan, kenaikan harga daging ayam dan telur ayam dikarenakan permintaan dari masyarakat melonjak. Selain konsumsi yang meningkat, warga cenderung menyetoknya untuk beberapa hari ke depan.
Jumaiyah memastikan, kenaikan harga yang terjadi saat ini masih dalam batas wajar. Pihaknya akan terus monitoring perkembangan harga-harga bahan pokok penting di Kendal agar tetap stabil hingga lebaran nanti.
"Kami akan monitoring minimal 3 kali dan seminggu. Untuk produksinya dari peternak masih aman. Kalau komoditi lain terpantau masih dengan harga yang sama," jelasnya. (Sam)