Penulis: Desta Leila Kartika 

TRIBUNPANTURA.COM, SLAWI - Akses jalan menuju objek wisata Guci via Clirit View Kalibakung, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal yang sempat ambles pada Februari 2021 lalu, saat ini kondisinya jauh lebih baik karena jalan sudah diaspal atau lapis penetrasi makadam (lapen). 

Hal ini terlihat saat Tribunpantura.com memantau langsung ke lokasi pada Minggu (9/5/2021). 

Beberapa titik akses jalan yang ambles mulai dari tanjakan duren, jembatan Kalimus, sampai arah Clirit View semuanya sudah diperbaiki dan dilapen. 

Jika sejak Februari sampai April kemarin masih sering terjadi kemacetan atau antrean kendaraan karena akses jalan yang rusak, saat ini lalu lintas di lokasi terpantau lancar. 

Namun karena masih terdapat kerikil-kerikil kecil, sehingga pengendara yang akan melintas tetap diimbau untuk berhati-hati saat akan melintas. 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal, Jaenal Dasmin mengungkapkan, perbaikan jalan di Clirit View Kalibakung menggunakan teknik Lapen. 

Menurutnya jika tidak dilapen, maka jalan menjadi licin terutama saat terjadi hujan. 

Adapun yang dimaksud Lapis Penetrasi Makadam (Lapen) merupakan lapis perkerasan yang terdiri atas agregat pokok (material batu bulat, batu pecah, abu batu, dan pasir) dan agregat pengunci yang diikat oleh aspal. 

Caranya aspal disemprotkan di atas agregat pokok dan pemadatannya dilakukan lapis demi lapis.

"Kalau sudah di Lapen jalan tidak akan licin saat dilalui kendaraan, karena kan sebelumnya masih berlumpur sehingga licin."

"Sekarang pun kendaraan besar seperti bus, truk, mobil, sudah bisa lewat dan jauh lebih aman," ungkap Dasmin, pada Tribunpantura.com. 

Ditanya apakah perbaikan akses jalan sudah 100 persen atau belum, Dasmin menyebut pihaknya menargetkan selesai pada Jumat (7/5/2021) lalu. 

Sehingga saat ini seharusnya bisa disebut perbaikan jalan di Clirit View Kalibakung sudah 100 persen.

"Titik jalan yang rusak mulai tanjakan duren, jembatan Kalimus, dan Clirit semua perbaikannya manjadi tanggungjawab kami karena kebencanaan kurang lebih sekitar 800 meter."

"Semuanya sudah diperbaiki, dilapen, dan setelah bencana atau kelanjutannya menjadi wewenang Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Apakah jalan mau dibeton atau lain-lain wewenang mereka," jelasnya.

Sementara untuk kerusakan jalan mencapai 800 meter, menurut Dasmin itu jumlah keseluruhan terbagi di beberapa spot.

Jadi ada satu spot yang rusaknya misal 100 meter, 50 meter, ada yang 200 meter dan lain-lain. Tapi kalau dijumlah kurang lebih 800 meter. (dta)