TRIBUNPANTURA.COM, PURWOKERTO - Status PPKM di Kabupaten Banyumas akhirnya turun dari level 4 ke level 3.
Penurunan status ini setelah dikeluarkannya Inmendagri Nomor 38 Tahun 2021.
Status turunnya PPKM di Banyumas disampaikan Bupati Banyumas, Achmad Husein, dalam instagram resminya bahwa akan ada sejumlah kelonggaran.
Ia optimis bahwa status PPKM di Banyumas juga dapat terus turun kembali bahkan saat ini menuju ke level 2.
"Dari beberapa parameter sudah level 2.
Hanya satu parameter yang masih level 3, yaitu jumlah pasien yang dirawat, hanya selisih 11 dari parameter level 2," kata Husein kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (31/8/2021).
Husein menyampaikan ada beberapa kelonggaran yang dapat dilaksanakan, seperti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang bisa dilaksanakan.
Adapun syarat penyelenggaraan PTM yaitu dibatasi dengan kapasitas maksimal 50 persen.
"Ini berlaku bagi yang berada dibawah pemerintah kabupaten Banyumas, yaitu SD dan SMP.
Kemudian untuk PAUD kapasitas 33 persen, jaga jarak 1.5 meter," ungkapnya.
Namun demikian tidak seluruh SD dan SMP akan dibuka.
PTM akan dibuka secara bertahap, mana dulu sekolah yang benar-benar siap serta harus ada ijin dari dinas pendidikan.
Terkait kegiatan makan dan minum di rumah makan juga sudah dapat dilakukan dengan kapasitas maksimal 50 persen dan buka sampai pukul 21.00 WIB.
Begitupula dengan Mal dan tempat ibadah dibatasi hanya 50 persen.
Sementara kegiatan seni, budaya, dan olahraga, dan sosial kemasyarakatan, yang dapat menimbulkan kerumunan untuk sementara ditiadakan.
Kecuali olahraga di tempat terbuka dengan kapasitas 50 persen.
Resepsi persen, dapat dilakukan dengan maksimal 20 undangan, dan tidak diperkenankan makan ditempat.
Peraturan lebih rincinya akan dituangkan dalam Instruksi bupati.
Turunnya status PPKM di Banyumas dipengaruhi beberapa hal.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas Sadiyanto menjelaskan ada tiga parameter level dalam PPKM, yakni kasus positif, kematian, dan kasus pasien dirawat di rumah sakit.
"Ada tiga parameter yang digunakan untuk penentuan level PPKM.
Satu saja dari parameter tersebut masih level 3, maka ikutnya level 3," ungkapnya.
Untuk masuk ke level 2 angka kasus baru berada di bawah 900 kasus, dan angka kematian berada kurang dari 36 kasus per minggu.
"di Banyumas angka kasus baru selama sepekan 424, dan kematian di angka 31.
Jadi sudah di level 2.
Sedangkan angka kasus dirawat yang masih berada si level 3, yakni di angka 191.
Harusnya kalau di level dua, angka kasus di rumah sakit di bawah 180," jelasnya.
Berdasarkan data bulan Agustus, kasus aktif sebanyak 456.
Sebanyak 272 orang isoman, 167 dirawat di RS dan 17 diisolasi terpusat.
Sedangkan angka kematian tercatat sebanyak 362 kasus.