Balita Makan Tanah

Balita Tegal Doyan Makan Tanah Jalani Pemeriksaan di RUSD Kardina, Dokter Jelaskan Hasilnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tegal menggendong balita berusia tiga tahun yang doyan makan tanah dan serpihan tembok, saat mendatangi kediaman bocah terseubut, Senin (13/9/2021).

TRIBUNPANTURA.COM, TEGAL - Kondisi umum dan psikis balita yang doyan makan tanah dinyatakan baik setelah melakukan pemeriksaan di RSUD Kardinah Kota Tegal, Senin (3/9/2021) siang. 

Balita tersebut adalah VF (3), warga Kelurahan Debonglor, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal.

Dia menjalani pemeriksaan di dokter spesialis anak, spesialis jiwa, dan psikologis. 

Kepala Puskesmas Debonglor, dr Fikrie El Mujahid mengatakan, hasil pemeriksaan VF belum diterimanya secara lengkap. 

Karena ada pemeriksaan yang hasilnya keluar besok, di antaranya hasil rontgen. 

Tetapi untuk pemeriksaan fisik luar, kejiwaan, dan psikis hasilnya baik. 

"Pemeriksaan awal rata-rata baik, tidak ada temuan secara khusus yang nampak," kata Fikrie kepada tribunpantura.com.

Fikrie mengatakan, kondisi baik juga disampaikan oleh spesialis kejiwaan dan psikologis. 

VF dinyatakan sebagai balita yang aktif. 

Termasuk tidak ada gangguan psikis dalam pertumbuhan.

"Kondisinya baik. Dari stimulasi, tidak ada gangguan tumbuh kembang dan lain-lain."

"Dari jiwa juga didapati anaknya aktif," ungkapnya.

Sering dikasih puyer

Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial (medsos) dan kabar berantai, seorang anak bawah lima tahun (balita), tepatnya berusia tiga tahun, di Tegal gemar makan tanah, pasir, dan serpihan tembok yang terkelupas.

Bocah tiga tahun berinisial VF dan karib disapa Nando itu, kerap kali kedapatan mengunyah tanah, pasir atau serpihan tembok rumah yang telah koyak.

Anak dari pasangan Carmo (50) dan Umrotun Khasanah (40) itu, diketahui suka makan tanah sejak satu setengah tahun lalu. 

VF, bocah berusia tiga tahun asal Kota Tegal, Jawa Tengah yang suka makan tanah dan pecahan tembok adalah anak ketiga pasangan Carmo (50) dan Umrotun Khasanah (40).

Menurut Umrotun, jika anaknya sakit perut karena kebiasaan makan tanah itu, VF hanya diberi puyer.

Umrotun sendiri mengaku tidak pernah membawa anak ketiganya ke dokter baik untuk berobat atau berkonsultasi.

"Kalau anak saya ngeluh sakit perut paling saya beri obat puyer," kata Umrotun saat ditemui di rumahnya, Sabtu (11/9/2021).

Umrotun sendiri tak tahu alasannya mengapa sang anak gemar makan tanah.

Ia menduga sang anak makan tanah karena tak pernah jajan.

Bahkan ia dan keluarganya hanya makan 2 kali sehari karena kondisi keuangan tak mencukupi.

Menurutnya sang suami, Carmo bekerja sebagai teknisi barang-barang elektronik yang penghasilannya tak menentu.

Sementara Umrotun adalah ibu rumah tangga.

"Penghasilan memang tidak menentu."

"Kalau ada orang yang datang mau servis baru dapat uang."

"Paling Rp10.000 sampai Rp25.000," kata Umrotun.

 Umrotun dan Carmo hanya menikah siri sehingga mereka tak memiliki kartu keluarga.

Tiga anaknya pun tak memiliki akta kelahiran.

Karena tak memiliki kelengkapan administrasi, Umrotun dan suaminya tak penah mendapat bantuan dari pemerintah.

"Memang belum pernah dapat bantuan sama sekali, mungkin karena tidak punya KK.

Anak-anak juga belum punya akta kelahiran," jelasnya. (fba)