TRIBUN-PANTURA.COM, PEKALONGAN - Berikut video Cegah Kebakaran ASN Di Pekalongan Diajarkan Penggunaan APAR
Guna mencegah terjadinya kebakaran di lingkungan organisasi perangkat daerah (OPD), Satuan Polisi Pamong Pamong Praja, Pemadam Kebakaran, dan Penyelamatan (Kasatpol P3KPKP) Kota Pekalongan menggelar sosialisasi dan simulasi pencegahan penanggulangan kebakaran di Kantor Kecamatan Pekalongan Barat Kota Pekalongan.
Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid mengatakan, sosialisasi ini sangat penting dilakukan agar pegawai di OPD mengetahui cara menggunakan apar di kantor masing-masing ketika menemui kebakaran.
"Tadi dijelaskan semua, tentang minyak tanah, kertas, kompor gas, bagaimana bisa menyebabkan kebakaran, dan bagaimana cara mengatasi kebocoran gas. Saya juga tadi mempraktikkan cara menggunakan alat pemadam kebakaran (apar)," kata Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid, Rabu (23/2/2022).
Disampaikan Wali Kota, kebakaran memang kejadian langka namun akibatnya sangat fatal. Di Kota Pekalongan, kejadian kebakaran paling besar yakni kebakaran Pasar Banjarsari.
"Melalui sosialisasi ini, harapannya jika ada kejadian kebakaran tak langsung panik. Jika ada kebocoran gas dan menimbulkan percikan api jangan disiram dengan air," jelasnya.
Aaf, panggilan akrab Wali Kota Pekalongan mengungkapkan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi OPD di Kota Pekalongan.
Kemudian, terkait apar di OPD secara berkala harus dicek karena ada masa kedaluwarsanya.
"Jangan sampai ketika digunakan aparnya macet dan berkarat. Menggunakan apar ini ada tekniknya, cara pegang, melepas pin, dan sebagainya ada ada tata caranya," imbuh Aaf.
Sementara itu, Plt Kepala Satpol P3KP Agust Marhaendayana menceritakan, bahwa kegiatan ini bermula dari pengecekan apar di OPD, dari sampling 15 OPD para pegawainya belum bisa mengoperasikan apar. Bahkan ada beberapa OPD yang tak memiliki apar.
"Tahun lalu ada 35 kasus kebakaran, bulan Januari ada 4 kasus. Ini menjadi perhatian bagian semuanya, agar tak lalai hingga menyebabkan kebakaran," katanya.
Menurut Agust, pelatihan ini penting dilakukan, jadi ketika terjadi kebakaran setidaknya dapat menyelamatkan aset.
"Kebanyakan kasus disebabkan karena kelalaian dari manusia yang menyalakan kompor kemudian ditinggal. Kami berharap, masyarakat Kota Pekalongan dapat meningkatkan kesadarannya dan melakukan antisipasi mencegah terjadinya kebakaran," tambahnya. (dro)