TRIBUNJ-PANTURA.COM, PEKALONGAN - Berikut video Tim Pengawas Tidak Temukan Penimbunan Minyak Goreng di Pekalongan
Menindaklanjuti kelangkaan minyak goreng dan harga yang melambung tinggi, tim pengawasan barang beredar Kota Pekalongan yang terdiri dari Dindagkop-UKM, Satpol PP, Polres Pekalongan Kota, dan Kesbangpol melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah gudang distributor dan toko-toko besar yang menyediakan minyak goreng di Kota Pekalongan.
Sidak ini dilakukan guna, memastikan tidak ada penimbunan minyak goreng yang membuat kelangkaan dan harganya meroket di pasaran sehingga tidak merugikan masyarakat, Jumat (25/2/2022).
Kepala Dindagkop UKM Kota Pekalongan, Budiyanto mengatakan, kegiatan ini menyasar di 6 titik lokasi yaitu PT Flambo Pratama Joyosantoso, Aromatik Pekalongan, Toko Sembako Pak Sutikno, CV Sugih Abadi Makmur, Santoso, dan Toko Lie.
"Sidak ini merupakan instruksi dari Kementerian Perdagangan RI, melalui pemerintah provinsi untuk menggelar sidak ke sejumlah distributor dan toko besar yang menyediakan minyak goreng kepada masyarakat," kata Kepala Dindagkop UKM Kota Pekalongan, Budiyanto.
Budiyanto menegaskan, dari hasil pantauan tidak ditemukan praktik kecurangan penimbunan stok, maupun penjualan minyak goreng diatas HET pemerintah yang dilakukan oleh ditributor maupun pedagang toko besar.
"Dari 6 titik itu, kami bagi menjadi 2 tim. Alhamdulillah semuanya aman, tidak ada kasus penimbunan stok maupun yang menjual minyak goreng diatas HET, rata-rata mereka menjualnya Rp 13.500-Rp 14.000 per liter," tuturnya.
Menurutnya, dari 6 lokasi yang disidak, semua pasokan minyak goreng yang baru datang dari pusat sudah langsung didistribusikan ke masyarakat, maupun toko-toko besar, toko grosir, dan pelaku UMKM.
"Sesuai instruksi dari pusat, distributor, toko, dan penjual usaha yang menjual minyak goreng dan tidak langsung didistribusikan ke masyarakat, maka izin usahanya akan terancam dicabut," ujarnya.
Pihaknya bersama tim pengawasan barang beredar, akan terus memantau dan menghitung kebutuhan minyak goreng bagi konsumen maupun pelaku UMKM di Kota Pekalongan.
"Dari hasil pantauan tersebut, selanjutkan akan dilaporkan ke Kementerian Perdagangan RI agar pemenuhan stok maupun harga minyak goreng di Kota Pekalongan tetap stabil," tambahnya.
Sementara itu, Owner CV Abadi Makmur Sugiharto mengatakan, bahwa ia tidak mendapatkan pasokan minyak goreng lebih dari satu bulan.
"Minyak itu tidak keluar, di pabrik sebenarnya ada cuman tidak keluar sampai ke tangan pengemas. Sejak tanggal 18 Januari 2022, kami berhenti total, karena tidak ada pasokan dari pabrik," katanya.
Ia menerangkan, stok baru dapat itu hari Rabu kemarin, kemudian langsung disalurkan ke warga dengan harga sam dengan het Rp 14 ribu.
"Penyalurannya lewat kelurahan dengan didampingi dinas terkait dan harga HET. Hari ini di dua lokasi Kelurahan Medono dan Kelurahan Degayu, total minyak 16 ribu liter," imbuhnya. (dro)