Berita Nasional

Wakil Ketua Komisi X DPR Minta Tidak Ada Lagi Recofusing Anggaran di Sektor Pariwisata

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih.

TRIBUNPANTURA.COM, TEGAL - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih mengimbau, pemerintah pusat tidak lagi melakukan recofusing atau memotong alokasi anggaran di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. 

Karena ia menilai, dua tahun yang sedang berjalan ini pada 2022- 2023 akan menjadi masa pemulihan.

Justru menurutnya, pemerintah perlu memberikan stimulus dan program-program agar membantu semua sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bangkit. 

"Awal pandemi Covid-19 pada 2020- 2021 kita anggap sebagai upaya penyelamatan."

"Sekarang ini adalah masa pemulihan, pada 2022- 2023," kata Fikri, seusai memberikan pengarahan dalam Bimbingan Teknis Gerakan Sadar Wisata di Hotel Khas Tegal, Sabtu (23/4/2022). 

Fikri mengatakan, pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi sektor yang sangat terpuruk di masa pandemi Covid-19. 

Akibat itu, negara juga kehilangan pemasukan dari sektor pariwisata. 

Menurut Fikri, sebelum pandemi Covid-19, kontribusi devisa untuk negara dari sektor pariwisata mencapai 21 miliar US dolar. 

Kemudian di sektor ekonomi kreatif kontribusi devisa untuk negara mencapai 23 miliar US dolar. 

"Dan itu hilang, jatuh. Terutama pada 2020, itu sangat rendah."

"Contoh tingkat okupansi atau hunian hotel, turunnya jadi 15 persen. Jadi 85 persen itu los," jelasnya. 

Anggota DPR RI dari Fraksi PKS itu menilai, untuk meningkatkan itu perlu usaha membangkit. 

Maka dari itu perlu kerjasama dan kolaborasi semua pihak.

Meliputi akademisi, bisnisman, investor, pemerintah, komunitas, dan media. 

Selain itu, Komisi X DPR RI pun sudah membuat panitia kerja (Panja) untuk membantu proses pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. 

"Ini penting. Jika saya katakan kunci kesuksesannya adalah ABG-CM."

"Jadi perlu kolaborasi yang melibatkan akademisi, bisnisman, goverment (pemerintahan), community (komunitas), dan media," ungkapnya. (*)