TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Ribuan mahasiswa Semarang melakukan demo tolak Perppu Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Jateng, Selasa (14/3/2023).
Mereka berasal dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Universitas Semarang (USM) dan kampus lainnya.
Pantauan lapangan, massa aksi mulai memadati area depan Gedung DPRD pukul 14:10 WIB.
Massa aksi sempat melakukan orasi dengan bernyanyi kurang lebih 15-20 menit.
Baca juga: Antisipasi Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Polda DIY Siapkan Jalur Evakuasi dan Ratusan Personel
Massa aksi terpantau juga merusak kawat berduri
Tak berselang lama, mereka membakar ban.
Sekitar pukul 14:54 WIB, kondisi semakin memanas.
Massa aksi mencoba menerobos barikade polisi di depan gerbang Gedung DPRD Jateng.
Kendaraan water canon pun disiapkan untuk mengantisipasi kericuhan.
Hingga pukul 15:26 WIB, kondisi demo masih belum kondusif.
Aksi demo mahasiswa di depan Gedung DPRD Jateng masih memanas hingga sore ini.
Baca juga: Erupsi Gunung Merapi, TNI-Polri Beri Bantuan Pakan Ternak
Demo yang berlangsung sejak pukul 14:10 hingga pukul 15:50 WIB, membuat pagar Gedung DPRD sempat jebol 4 kali.
Mahasiswa tak gentar meskipun polisi menghadang dari depan pagar gerbang.
Mahasiswa beberapa kali terlibat dorong-mendorong dengan polisi.
Bahkan, terjadi lemparan aqua botol dan gelas, sendal hingga benda ringan lain ke arah polisi yang berjaga di halaman Gedung DPRD Jateng.
Sejumlah uang receh juga ikut dilempar.
Mereka mendesak masuk untuk bertemu ketua DPRD Jateng guna tersampainya aspirasi.
"Kami ingin masuk pak, ayo kawan-kawan masuk," ucap satu di antara demonstran.
Teriakan itu, cukup membuat demonstran lain terpengaruh.
Mereka sekuat tenaga berusaha menjebol pagar DPRD untuk ke sekian kali.
Terlihat pula, demonstran menaiki pagar gerbang.
Baca juga: Duta GenRe Kota Pekalongan Sabet Juara 2 Pemilihan Duta GenRe Jawa Tengah
Kabagops Polrestabes Semarang AKBP Albertus Recky Robertho memperingatkan mahasiwa untuk tidak berbuat anarkis.
“Saya imbau kalau merusak fasilitas negara anda menjatuhkan pagar dari kantor DPRD polisi akan melakukan tindakan tegas terukur,” tegas Recky Roberto.
Ia mengimbau mahasiswa agar tidak mudah terprovokasi dengan merusak pagar gerbang.
“Silahkan sampaikan pendapat tapi jangan buat gaduh, jangan merusak fasilitas negara, jangan terprovokasi. Silahkan sampaikan pendapat dalam keadaan aman,” sambungnya.
Terpantau pukul 16:47 WIB, demonstran sempat mengendurkan aksi dorong-mendorong ke gerbang Gedung DPRD Jateng.
Pukul 16:54 WIB, orator aksi mengimbau demonstran membubarkan diri.
(*)