TRIBUNPANTURA.COM, SLAWI - Peristiwa nahas menimpa Noval Bachrul Ulum, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) angkatan 2021.
Ia meninggal dunia karena tergelincir saat sedang melakukan survei lokasi untuk kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) di Gua Braholo, Gunung Kidul, Yogyakarta, Minggu (26/3/2023) kemarin.
Sempat dilakukan evakuasi oleh tim SAR setempat, sampai akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan jenazah bisa diangkat ke permukaan sekitar pukul 16.00 WIB.
Noval (22) merupakan warga Jalan Raya Banjaran, RT 12/RW 02, Tembok Banjaran, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Ia merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan H Aminudin dan Hj Umi Azizah.
Setelah berhasil dievakuasi dan dibawa ke RSUD Wonosari, pihak keluarga langsung menjemput ke Yogyakarta.
Kemudian perjalanan dari Yogyakarta sekitar pukul 02.00 WIB dini hari menuju rumah duka dan sampai sekitar pukul 07.00 WIB.
Pantauan di rumah duka, teman-teman dari almarhum Noval di Fakultas Kedokteran UNS banyak yang hadir untuk memberikan salam perpisahan dan memanjatkan doa.
Tangis beberapa teman dan keluarga pun pecah saat peti jenazah Noval dibuka. Bahkan tangisan terdengar sampai jenazah Noval dibawa untuk disalatkan kemudian dimakamkan di pemakaman desa setempat.
Kakak kandung almarhum Noval, Jindan Zulfi Fahmi, menuturkan bahwa semasa hidup sang adik merupakan seorang pecinta alam dan sering mengikuti kegiatan-kegiatan di alam bebas.
Noval juga dikenal sebagai anak yang memiliki antusias tinggi dengan kegiatan di alam, dan memiliki semangat yang tinggi.
Jindan juga menggambarkan sosok adiknya sebagai orang yang pandai atau mudah bergaul.
"Adik saya sebelum mengikuti kegiatan survei itu sudah izin dengan keluarga. Tidak ada firasat apapun. Semoga di bulan yang penuh berkah ini, adik saya meninggal dunia dalam keadaan khusnul khotimah," ungkap Jindan, Senin (27/3/2023).
Sepengetahuan pihak keluarga, Noval dan tiga temannya sedang mengadakan survei lokasi untuk kegiatan Mapala Fakultas Kedokteran UNS.
Lokasinya sendiri di Gua Braholo, masuk area Pantai Siung, Gunung Kidul, Yogyakarta.
Diceritakan, Noval sempat pamit dengan keluarga dan orangtuanya bahwa akan mengikuti kegiatan di Gua Braholo.
Bahkan ada satu momen Noval terus meminta didoakan oleh kedua orangtuanya.
Sebelum berangkat ke lokasi Gua Braholo, Noval juga sempat menjalankan puasa di rumahnya bersama keluarga.
"Adik saya usia 22 tahun, anak ketiga dari tiga bersaudara. Masuk di Fakultas Kedokteran UNS tahun 2021 dan sekarang baru semester 3," ujarnya.
Terpisah, Perwakilan dari Humas Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (FK UNS), R Prihandjojo Andri Putranto, turut hadir ke rumah duka dan menyaksikan prosesi pemakaman jenazah Noval bersama rombongan mahasiswa yang lain.
Kehadiran Andri dan perwakilan dari Fakultas Kedokteran UNS lainnya, selain bentuk belasungkawa dan rasa kehilangan, juga sebagai bentuk tanggungjawab karena Mapala Vagus adalah kegiatan ekstrakurikuler di kampus.
Maka apapun kegiatannya, kampus harus hadir untuk bertanggungjawab dan berbelasungkawa atas kehilangan yang dialami keluarga salah satu mahasiswanya yaitu almarhum Noval.
Dijelaskan oleh Andri, kegiatan yang dilakukan Noval dan tiga temannya adalah survei lokasi untuk kegiatan Mapala yang rencananya diselenggarakan pada Juni 2023 mendatang.
Sehingga ini baru survei memilih lokasi karena di kegiatan Mapala ini ada tiga ranah, yaitu ranah gunung ada tim yang survei di lereng gunung Lawu.
Kemudian ranah climbing (panjat tebing) lokasi di area tebing masuk Pantai Siung atau tepatnya Gua Braholo, Yogyakarta.
Terakhir ranah susur sungai yang lokasi survei nya juga di sekitar Pantai Siung, Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta.
"Menurut informasi yang saya dapat, lokasi kejadian itu ada tiga tingkatan yaitu datar, cekung, dan sisi gua."
"Nah awalnya mereka sama-sama di tingkatan awal, kemudian turun ke tingkatan kedua untuk mencari pijakan turun ke bawah gua."
"Sudah ditemukan pijakan, turun dua orang dan sudah memasang tali pengaman. Nah sedang memasang tali carmantel dan peralatan lainnya untuk turun ke gua, saudara Noval ini terpeleset dan jatuh ke bawah."
"Sedangkan batu yang terpasang pengait tidak kuat menahan beban akhirnya terjatuh," jelas Andri.
Dikatakan, kegiatan dimulai pukul 06.00 WIB rombongan menuju lokasi survei. Kemudian pukul 09.00 WIB sampai lokasi, lanjut prepare dan pukul 10.00 WIB mulai memasang peralatan.
Sekitar pukul 10.27 WIB peristiwa naas terjadi yaitu Noval terjatuh, dan teman-teman yang ada di lokasi langsung berlari mencari pertolongan di area Pantai Siung.
Tidak lama sekitar 10 menit Tim SAR Pantai Siung sampai ke lokasi untuk memastikan. Setelahnya menghubungi Basarnas, Kepolisian dan lain-lain.
Kemudian langsung dilakukan evakuasi pencarian, dan pihak kampus menerima kabar tubuh Noval bisa diangkat sekitar pukul 16.00-17.00 WIB.
Selanjutnya Noval yang ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia dibawa ke RSUD Wonosari.
"Setelah ditemukan dan berhasil diangkat, Noval langsung dibawa ke UGD RSUD Wonosari dan langsung dilakukan visum luar. Menurut informasi kedalaman gua braholo sekitar 37 meter," tuturnya. (*)