Berita Jateng

Lilis Sebut Pengusaha Oleh-oleh di Jateng Banjir Orderan dari Program Parsel Lebaran

Penulis: Idayatul Rohmah
Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Produksi parsel lebaran di jalan Urip Sumoharjo, Kabupaten Semarang, Selasa (4/4/2023).

TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Asosiasi Pengusaha Oleh-Oleh (Aspoo) optimistis permintaan ataupun penjualan produk-produk UMKM anggota di Jateng makin meningkat saat momentum ramadan dan lebaran 2023 ini.


Terlebih pandemi Covid-19 sudah mereda dan tidak ada lagi pembatasan mobilitas masyarakat pada momentum ini, membuat para pengusaha yakin akan lonjakan penjualan tahun ini.


Hal itu diakui wakil Aspoo Jateng, Lilis Syarifah. Asosiasi yang ditunjuk Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk kolaborasi dalam pengadaan program Parsel Lebaran ini mengaku optimistis bisa mencapai penjualan bahkan melebihi tahun lalu.


Aspoo menargetkan penjualan melalui program Parsel Lebaran tahun ini mampu mencapai 4.000-5.000 parsel.


"Menjelang lebaran, untuk program belanja UMKM dalam bentuk parsel ini Alhamdulillah sudah tahun ketiga.  Tahun pertama, dulu persiapan belum begitu (bagus) Alhamdulillah khusus lewat Aspoo (terjual) sekitar 1.700 box/parsel. Kemudian tahun lalu kurang lebih 4.000 parsel.


Target kami tahun ini mencapai minimal sama, 4.000 parsel dan dengan progres lebih bagus harapannya bisa sampai 5.000 parsel," kata Lilis ditemui tribunjateng.com di rumah produksi yang terletak di jalan Urip Sumoharjo, Kabupaten Semarang, Selasa (4/4/2023).


Dikatakan Lilis lebih lanjut, saat ini total pesanan parsel masuk ke Aspoo sudah mencapai sekitar 1.800 parsel.


Total itu dimungkinkan akan terus bertambah hingga puncak penutupan pesanan parsel lebaran mendatang.


Ia mengatakan, pesanan itu kini pun sudah datang dari berbagai instansi di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah.


"Tanggal 7 (Maret) saat launching Parsel Lebaran itu kami sebarkan katalog ke seluruh institusi dan kami umumkan untuk pemesanannya bisa melalui call center Aspoo maupun Blibli untuk dikirim ke pemesan di seluruh Jateng.

 

Misalnya ini perbankan, dari Bank Jateng 35 kabupaten/kota Alhamdulillah semua pesan. Itu ada yang diambil ada yang minta dikirim.


Close order insya Allah sampai tanggal 10 (April). Kalau target memang belum terlampaui, produk masih, masih bisa (pesan)," ujarnya.


Di sisi itu, untuk menyambut tingginya permintaan parsel jelang Lebaran ini, Aspoo kini tengah mengebut pesanan-pesanan yang masuk.


Adapun untuk memenuhi permintaan itu, pihaknya bekerjasama dengan Ikatan Pembuat Hantaran Indonesia (IPHI) Pancawati Kabupaten Semarang untuk merangkai produk-produk UMKM tersebut menjadi parsel.


"Satu paket isinya sekitar 14 item. Total UMKM yang terkurasi untuk program ini ada 125 UMKM, jadi bagaimana memasukkan produknya itu ada alternatif.


Produk satu dan lainnya tidak sama persis, misal kripik pisang ada 5 UMKM, mau tidak mau kalau ada pre order 500 (box/parsel), kalau ada lima UMKM, jadi per UMKM mendapat porsi 100 pcs kripik pisang. Jadi harus mengakomodir semuanya," ungkapnya.

 

Terkait produk-produk UMKM yang disediakan dalam program ini sendiri bervariasi yakni mulai dari kuliner, craft, fesyen, hingga sembako.


Aneka produk itu ditawarkan melalui paket-paket dalam box ataupun parsel dengan harga yang bervariasi pula. Berdasarkan katalog yang dibagikan, paket parsel lebaran itu dijual mulai Rp 200.000 (harga terendah paket sembako) hingga Rp 920.000 (harga tertinggi parsel produk craft).


"Bagi pemesan yang sudah pesan dan mau ambil sebelum tanggal 10 (April), kami sudah siap," ujarnya.

 

Sementara itu, Lilis menambahkan, kondisi usaha para anggota asosiasi saat ini sudah makin membaik. Disebutkan, selain karena pandemi Covid-19 yang sudah mereda, makin meluasnya pemasaran produk UMKM saat ini juga turut mendorong pertumbuhan UMKM.


"Saat Pandemi, boleh dibilang (kami pelaku UMKM) tiarap, pusat oleh-oleh banyak tidak buka, yang secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap supplier. UMKM merasa terbantu sekali dengan program ini karena pesanan boleh dibilang banyak.

 

Sekarang juga posisi UMKM semakin baik dengan kondisi setelah pandemi sudah mulai menggeliat.


Rest area sudah banyak. Sepanjang rest area tol mulai pintu masuk Jateng sampai ke boleh dibilang Sragen, ada juga merambah ke Jatim seperti Madiun. Kemudian Jabar sampai ke Cirebon. Kita coba disitu ada peluang, ada pusat oleh-oleh ya kami proaktif jemput bola," imbuhnya.