Berita Tegal

Melihat Sistem Bioflok Kelompok Pembudidaya Ikan Bangkit Jaya Tegal, Cocok untuk Ikan Lele

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengelola unit usaha Pokdakan (Kelompok pembudidaya ikan) Bangkit Jaya, Desa Kaligayam, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, sedang memberi pakan dan mencari ikan nila yang siap panen di kolam budidaya ikan sistem Bioflok, pada Sabtu (15/7/2023).

TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Anggota karang taruna melalui unit usaha Pokdakan (Kelompok pembudidaya ikan) Bangkit Jaya, Desa Kaligayam, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, membuat kolam budidaya ikan lele dan nila dengan sistem Bioflok sejak tahun 2022 lalu. 

Adapun kolam ikan lele dan nila tersebut, berasal dari bantuan Direktorat Produksi Usaha Budidaya, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. 

Informasi itu, disampaikan Anggota Karang Taruna yang juga mengelola unit usaha Pokdakan Bangkit Jaya Desa Kaligayam, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Irfan Winanda, saat ditemui di area kolam pada Sabtu (15/7/2023).

Irfan bercerita, kolam budidaya ikan lele dan nila dengan sistem Bioflok sudah berjalan setahun terakhir dan sudah dua kali panen ikan lele dan nila.

Di luas lahan sekitar 500 meter persegi ini, terdapat delapan kolam sistem Bioflok dan satu ruang untuk tempat pakan, serta peralatan lainnya.

"Awalnya kami melakukan budidaya ikan nila di aliran sungai gung masih di Desa Kaligayam, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, dan alhamdulillah dapat respon baik dari Kementerian Perikanan. Sedangkan kolam budidaya ikan ini kami juga dapat bantuan dari Kementerian sekitar pertengahan tahun 2022 lalu, dan launching pada Oktober. Dari awal buka sampai sekarang kami sudah dua kali panen ikan lele dan nila," ungkap Irfan Wandana.

Dari delapan kolam ikan nila dan lele yang ada, menurut Irfan masing-masing kolam maksimal bisa diisi 1.700 ekor ikan. 

Sedangkan harga jualnya sendiri, masih di kisaran Rp 25 ribu per kilogram untuk ikan nila. 

Adapun harga jual ikan lele yakni Rp 20 ribu per kilogram. 

"Mayoritas pembeli ikan di tempat kami dari warga sekitar, hal itu karena kami sekaligus mempromosikan program gemar makan ikan yang diinisiasi oleh Kementerian Perikanan," jelasnya.

Sekali musim panen, dari ribuan benih ikan lele baru bisa dipanen kurang lebih 2 kuintal dengan nilai uang Rp 4 jutaan.

Sampai saat ini masih tersedia sekitar 2 kuintal ikan lele yang siap panen. 

Bahkan Irfan mengaku, pihaknya juga masih memiliki 10 ribu benih ikan lele yang kemungkinan bisa dipanen sekitar Agustus atau September 2023 mendatang. 

"Jujur kalau bahas keuntungan, kami sementara ini masih untuk perputaran dan pengembangan. Kami sempat mengalami dari delapan kolam hampir empat kolam ikan mati semua, karena ikan nila ternyata tidak cocok di cuaca Tegal yang panas ditambah kolam model Bioflok. Budidaya ikan nila harusnya menggunakan kolam yang airnya mengalir, sehingga untuk meminimalisir kerugian yang lebih besar kami ganti dengan ikan lele," kata Irfan. (*)