TRIBUN-PANTURA.COM, BATANG - Jajaran Manajemen PT PLN melakukan kunjungan lapangan ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap Jawa Tengah berkapasitas 2 x 1.000 MW (PLTU Batang) yang dimiliki dan dikelola oleh PT Bhimasena Power Indonesia (BPI).
Kunjungan lapangan itu bertujuan untuk memonitor pengoperasian PLTU Batang setelah beroperasi secara komersial sejak 15 Agustus 2022 untuk unit 1 dan 31 Agustus 2022 untuk unit 2 dalam rangka mendukung keandalan pasokan listrik Jawa - Bali.
Direktur Teknik BPI, Akihiro Osajima menyambut baik kunjungan jajaran manajemen PT PLN (Persero) di PLTU Batang.
Baca juga: Aksi Masinis KA Brantas Selamatkan Penumpang Usai Tabrak Truk Ramai Perbincangkan: Itu Keajaiban
Kunjungan tersebut dimulai dengan penjelasan tentang PLTU Batang di fase operasi dan penjelasan tentang program-program CSR yang telah diimplementasikan oleh BPI sejak 2012.
“Kami berharap kunjungan itu dapat mempererat kerjasama antara BPI dan PLN dalam rangka memberikan kontribusi untuk Indonesia” tutur Akihiro Osajima, Jumat (21/7/2023).
Sementara itu, Direktur Manajemen Proyek dan EBT PLN, Wiluyo Kusdwiharto menyampaikan Teknologi Ultra Super Critical (USC) diterapkan di PLTU Jawa Tengah (PLTU Batang).
Menurutnya, dengan menggunakan teknologi ini PLTU akan lebih efisien dalam penggunaan batu bara sehingga dapat menurunkan pelepasan karbon dioksida, sulfur oksida maupun nitrogen oksida di udara secara signifikan.
Baca juga: Wali Kota Tegal Launching Gerakan Peduli Stunting di Kecamatan Margadana, Munculkan Pola Bapak Asuh
“Saat ini sistem kelistrikan back bone 500kV Jalur Utara yang dibangun PLN sudah terinterkoneksi antara PLTU Jawa Tengah (2 x 1.000 MW) dengan PLTU Tanjung Jati Unit 1-4 (4 x 660 MW), PLTU Jawa 4 / Unit 5-6 (2 x 1.000 MW) dan PLTU Jawa 1 (1 x 1.000 MW)," pungkasnya. (*)