TRIBUN-PANTURA.COM, KUDUS - Satu di antara jenis durian lokal Menawan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus dikenal dengan sebutan durian Srikandi.
Durian Srikandi ini dinamakan oleh seorang pedagang durian lokal Menawan bernama Ngatmono.
Dia adalah warga sekitar yang tinggal di RT 2 RW 1 Dukuh Krajan, Desa Menawan dan sudah lebih dari 20 tahun menjadi penjual durian.
Mulai dari merawat buah durian saat di pohon, memanennya, hingga menjualkan kepada masyarakat.
Pak Ngatmono bercerita, selama puluhan tahun terjun menjadi penjual durian, menemukan satu jenis durian berbeda dari jenis durian lokal lainnya.
Durian tersebut adalah durian Srikandi, dinilai lebih spesial karena memiliki bau, rasa, dan warna yang khas yang tidak dimiliki durian lokal Menawan lainnya.
Ngatmono menjelaskan, durian Srikandi hanya dihasilkan dari satu pohon dari ratusan pohon yang menjadi incaran buahnya setiap tahun.
Pohon durian Srikandi berukuran besar tinggi berusia kurang lebih 25-30 tahun.
Pohon durian tersebut milik saudara Ngatmono yang berbuah setiap tahunnya, namun buahnya terbatas.
Durian jenis ini sering kali ditunggu penikmat durian, selain karena rasa yang menjanjikan harganya pun murah meriah mulai dari Rp 50.000 - Rp 100.000 per buah.
"Durian Srikandi ini memang hanya ada satu pohon. Buahnya tidak banyak, soal rasa jangan ditanya, langsung cobain saja," terangnya, Selasa (26/12/2023).
Ngatmono menjelaskan, durian lokal Menawan pada umumnya mengandung rasa manis yang kuat dengan warna daging durian cenderung kuning - putih.
Sedangkan durian Srikandi mempunyai wangi yang khas, warna daging durian cenderung kuning dengan tekstur sedikit berair.
Soal rasa, durian Srikandi memiliki cita rasa manis yang tidak terlalu kuat disertai sedikit rasa pahit.
Namun, durian jenis ini mempunyai daya tarik khas yaitu rasa legit dan pulen yang tidak muncul pada jenis durian lokal Menawan lainnya.
Rasa khas tersebut menjadi incaran penikmat durian dan tidak ditemukan di tempat lain.
"Sebenarnya durian Srikandi ini sudah pernah ditanam ulang dari bijinya. Cuma, hasilnya berbeda dengan pohon utamanya," ujarnya.
Ngatmono mengaku terkesima dengan warna dan rasa yang dimunculkan pada jenis durian Srikandi.
Tahun ini, pohon durian Srikandi hanya berbuah kurang dari 100 buah. Itu pun tidak setiap hari ada yang matang pohon ketika sudah waktunya panen raya.
Kata dia, durian Srikandi berukuran tidak terlalu besar. Per buahnya hanya dibandrol mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 100.000.
Mayoritas berukuran sedang 1,5 - 2 kilogram dengan harga di bawah Rp 100.000 per buah.
"Soal harga memang durian lokal cukup terjangkau semua kalangan. Spesial durian Srikandi ini unggul soal rasa, dan tidak setiap hari ada," ucapnya.
Ngatmono menyebut, pelangganya mayoritas menyukai durian lokal khas Menawan.
Selain harga terjangkau, rasa yang didapatkan pembeli tidak mengecewakan.
Pada musim panen tahun ini, dia sudah berhasil menjual kurang lebih 500 buah durian lokal Menawan.
Jumlah tersebut akan terus bertambah hingga musim durian berakhir.
"Puluhan tahun jadi pedagang durian jadi hapal mana durian yang berkualitas, mana durian yang memunculkan bau wangi namun rasa hambar, mana durian yang benar-benar bagus."
"Durian Srikandi ini yang paling beda dengan jenis durian lokal menawan lainnya," tuturnya. (*)