Berita Pekalongan

BLK Kota Pekalongan Mulai Pelatihan Berbasis Kompetensi 2024 Ini, Angkatan I Diikuti Ratusan Peserta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pembukaan pelatihan kompetensi APBN angkatan I, oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) di aula gedung employment center UPTD-BLK setempat, Senin (5/2/2024).

TRIBUN-PANTURA.COM, PEKALONGAN - Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) resmi membuka pelatihan kompetensi APBN angkatan I, yang berlangsung di aula gedung employment center UPTD-BLK setempat, Senin (5/2/2024).

Pelatihan tersebut dibuka oleh Plt Kepala Dinperinaker, Arif Karyadi didampingi Kepala BLK, Helmy Hendarsyah.

Arif Karyadi menyebutkan pelatihan BLK ini diikuti oleh 112 peserta dimana 80 persen diantaranya merupakan masyarakat Kota Pekalongan.

Terdapat 7 kompetensi yang disediakan oleh Dinperinaker pada pelatihan APBN angkatan I antara lain, practical office advance, mekanik dan setir mobil, pembuatan roti dan kue, pengelola administrasi perkantoran, las, teknisi instalasi listrik industri dan teknisi perawatan AC.

“Alhamdulillah pembukaan pelatihan berjalan lancar, tadi kita serahkan fasilitas seperti set peralatan pelatihan seperti tas, baju, sepatu kemudian kami serahkan juga asuransi BPJS ketenagakerjaan."

"Untuk durasi pelatihan beragam antara 18 sampai 33 hari tergantung kompetensi yang dipilih,” jelasnya.

Dirinya berharap, dengan adanya pelatihan ini, nantinya peserta dapat mengembangkan kompetensi masing-masing supaya mereka bisa diterima di dunia kerja baik di kota Pekalongan maupun di luar daerah atau bahkan berwirausaha.

Sementara itu, Helmy Hendarsyah mengatakan bahwa terdapat kompetensi baru yang dilaksanakan di tahun ini yaitu kompetensi practical office advance atau kejuruan TIK, dimana kompetensi tersebut banyak dibutuhkan pada dunia industri. 

“Kami berharap pelatihan yang digelar dapat mengurangi pengangguran, beberapa penyebab pengangguran diantaranya pekerja musiman dan tergusurnya tenaga manusia karena teknologi, sehingga masyarakat harus memiliki kompetensi supaya bisa bekerja dan bersaing ke depan,” tuturnya. (*)