TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Sejumlah kelenteng dari Kota Semarang dan berbagai daerah melakukan arak-arakaan Cheng Hoo dari Kelenteng Tay Kak Sie menuju Kelenteng Sam Poo Kong, Minggu (4/8/2024).

Puluhan ribu pengunjung tumplek blek di Kelenteng Sam Poo Kong untuk melihat prosesi arak-arakan tersebut. Tak hanya di kelenteng, masyarakat juga melihat di sepanjang jalan. 

Ketua Yayasan Sam Poo Kong Semarang Mulyadi Setiakusuma mengatakan, ini merupakan rangkaian kegiatan Festival Arak-Arakan Cheng Ho yang telah dimulai sejak 2 Agustus 2024.

Festival diawalu dengan datangnya Abu Kongco dari Kelenteng Tay Kak Sie pada 2 Agustus 2024 pukul 00.00 WIB.

Puncaknya, dilakukan arak-arakan dengan membawa patung dewa.

Ada lebih dari 6.000 orang mengikuti arak-arakan ini. 

"Kalau dari kemarin sudah di atas 10 ribu orang. Itu hilir mudik, dari kelenteng-kelenteng lain ada yang datang tanpa harus membawa patung dewa," jelas Mulyadi, sesuai arak-arakan. 

Ketua Yayasan Tai Kak Sie, Tanto hermawan menambahkan, ada 16 kelenteng di wilayahnya. Namun, yang mengikuti arak-arakan ada lima kelenteng.

Sedangkan, diikuti juga lima kelenteng dari luar kota. 

"Tahun ini lebih meriah. Tahun ini persiapan lebih bagus. Ini tradisi budaya ratusan tahun berjalan. Makin tahun lebih baik," jelasnya. 

Pada tahun ini, pihaknya membagikan 10 patung dewa ke berbagai daerah. Di harapkan, pada tahun depan, Festival Cheng Ho bisa lebih banyak lagi yang berpartisipasi.

Salah satu kelenteng dari yang mengikuti Arak-Arakan yaitu Sam Pho Tai Jin Tangerang.

Uniknya, dia membawa replika kapal yang menandakan sebagai kapal Laksamana Cheng Ho saat ke Semarang.  

"Ini sudah kali kelima ikut arak-arakan. Kami membawa rombongan 70 orang. Kami bawa kapal yang melambangkan sejarah Cheng Ho kesini," ujarnya.

Dia mengungkapkan, Cheng Hoo merupakan sosok penyebar kebudayaan.

Bagi masyarakat Tionghoa, sosok Cheng Ho sangat dikenal karena telah menyebarkan kebudayaan Tionghoa. (*)