Pembunuhan di Mejasem Pekalongan

Pengakuan Nur Fadilah, Ayah Kandung yang Tega Bunuh Bayi Umur 2 Bulan di Desa Mejasem Pekalongan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terduga Pelaku pembunuh bayi berusia 2 bulan di Desa Mejasem Kecamatan Siwalan Kabupaten Pekalongan saat diamankan anggota Polsek Sragi.

TRIBUN-PANTURA.COM, KAJEN - Nur Fadilah (27) warga Desa Mejasem, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan merupakan ayah kandung dari MZA bayi berumur dua bulan yang tewas dibunuh.

Nur Fadilah berhasil diamankan oleh polisi saat berada di rumahnya.

Nur Fadilah mengatakan, ia mencekik bayinya karena anak yang berumur dua bulan itu rewel dan menangis terus saat dijaganya.

"Saya mencekik anak saya di kasur hingga lemas. Dari nangis sampai terdiam," kata Nur Fadilah.

Ia mengaku sudah menikah dengan istrinya sekitar dua tahun, dan bayi itu merupakan anak pertamanya.

"Saya menyesal, dan itu anak pertama," ucapnya.

Nur Fadilah (27) warga Desa Mejasem, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan merupakan ayah kandung dari MZA bayi berumur dua bulan yang tewas dibunuh, saat berada di kantor satreskrim polres Pekalongan.

Pantauan lapangan, walaupun mengaku menyesal atas perbuatannya, akan tetapi raut wajah Nur Fadilah tak tampak adanya penyesalan.

Ia juga menceritakan, bahwa kesehariannya menjual tempe  keliling kampung di wilayah Comal, Kabupaten Pemalang.

Bahkan, sebelum berjualan tempe, dirinya minum miras jenis ciu yang dibeli di sekitar kampung tempat tinggalnya.

"Setelah pulang berjualan tempe, saya dimintai tolong oleh istri untuk menjaga anak. Karena, istri dan neneknya akan pergi kondangan ke rumah tetangganya."

"Saat dijaga anaknya rewel dan nangis terus," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, bayi berusia dua bulan berinisial MZA, diduga tewas dibunuh oleh NF (27) ayah kandungnya sendiri.

Kejadian ini terjadi di Desa Mejasem, RT 1 RW 1, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan, Rabu (21/8/2024).

Sekdes Mejasem Kamal Yusuf mengatakan, bahwa kejadiannya itu sekitar pukul 10.00 WIB.

Pada saat itu, korban (anaknya) ditinggal sama ibu dan neneknya pergi untuk kondangan di tetangganya, di rumah hanya ada bapaknya.

"Setelah itu, orang tuanya pulang ke rumah, sampai di rumah ibunya kehilangan karena tidak ada suara anaknya. Setelah dicek ke kamar anaknya udah lemas," kata Sekdes Mejasem Kamal Yusuf. (*)