Keren, Pemdes Kebonrowopucang Kabupaten Pekalongan Sediakan Wifi Gratis untuk Belajar Daring
Keren, Pemdes Kebonrowopucang Kabupaten Pekalongan Sediakan Wifi Gratis untuk Belajar Daring
TRIBUNPANTURA.COM, KAJEN - Tak semua warga bisa mengakses internet secara mudah dan murah. Padahal, internet menjadi prasarana penting bagi terselenggaranya belajar dalam jaringan (daring).
Pemerintah Desa Kebonrowopucang, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah menyediakan fasilitas gratis bagi siswa untuk belajar daring.
Kepala Desa Kebonrowopucang Slamet Nurudin mengatakan, Wifi untuk belajar daring siswa sudah digratiskan sejak bulan Juli tahun 2020.
"Wifi gratis ini karena mendapatkan keluhan dari warganya, mengenai susahnya membeli paketan internet untuk anak-anak pelajar."
"Sehingga kami dari desa, munculkan untuk WiFi gratis bagi pelajar," kata Slamet saat ditemui Tribunjateng.com di kantornya Selasa, (11/8/2020) siang.
Menurut Slamet, awalnya pemerintah desa menyiapkan tiga titik Wifi gratis untuk pelajar di antaranya di balai desa, stadion desa, dan rumah kepala desa.
Kemudian, untuk mempermudahkan para siswa mempergunakan Wifi tersebut, pihaknya menyediakan beberapa meja dan kursi di kantor desa dan stadion desa.
Tidak hanya itu, desa juga menyediakan sabun dan air untuk cuci tangan.
"Ide ini muncul sudah satu bulan yang lalu, Alhamdulillah sekarang sudah ada 3 rumah warga yang menyediakan Wifi gratis untuk pelajar," imbuhnya.
Slamet berharap adanya penyediaan fasilitas WiFi gratis ini dapat meringankan beban orangtua di Desa Kebonrowopucang, menghadapi pembelajaran daring bagi anak-anak mereka di masa pandemi Covid-19.
Mayoritas pengguna internet gratis adalah siswa jenjang SMA, SMP, dan SD.
"Wifi bisa digunakan dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB dan untuk malam kami stop," terangnya.
Kebijakan pemerintah desa menyediakan WiFi gratis ini mendapatkan apresiasi dari siswa dan orangtua.
Seperti yang diungkapkan, Nur Ismiawati (14), ia merasa terbantu adanya internet gratis yang sudah disediakan oleh pemerintah desa.
"Wifi gratis ini sangat membantu dan mempermudah belajar melalui daring. Adanya WiFi gratis ini juga sudah lama hampir satu bulan," ungkap Nur.
Nur mengatakan, kalau menggunakan paket internet sendiri sangat boros sekali.
"Kalau pakai internet sendiri boros, sebulan mencapai Rp 60 ribu."
"Biasanya kalau belajar di stadion desa pada pukul 09.00 WIB, sampai pukul 12.00 WIB," katanya.
Nur menambahkan, ia sudah kangen sekolah dan pembelajaran tatap muka.
"Bosen belajar di rumah, sudah kangen sekolah," tambahnya. (Dro)