DPRD Jateng
Tekan Inflasi, Mohammad Saleh Minta Pemprov Jawa Tengah Jaga Stabilitas dan Harga Pangan
Mohammad Saleh menekankan pentingnya upaya Pemprov Jateng dalam menjaga stabilitas harga pangan untuk menekan angka inflasi.
TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Wakil Ketua Provinsi DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh, menekankan pentingnya upaya Pemprov Jateng dalam menjaga stabilitas harga pangan untuk menekan angka inflasi yang dapat mempengaruhi daya beli masyarakat.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah, inflasi tahunan (year on year) pada September 2025 tercatat sebesar 2,65 persen, sementara inflasi bulanan (month to month) mencapai 0,21 % .
Meskipun demikian, sejumlah harga bahan pokok di pasar terpantau relatif stabil, namun beberapa komoditas masih menunjukkan fluktuasi harga yang perlu perhatian lebih lanjut.
"Kenaikan inflasi meskipun relatif terkendali, tetap memberikan dampak pada perekonomian masyarakat. Pemerintah daerah perlu terus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan harga pangan agar masyarakat tidak semakin terbebani," ungkap Saleh.
Menurut data dari TPID, sejumlah bahan pokok mengalami harga yang relatif stabil. Beras medium dijual dengan harga Rp13.407 per kilogram, sedikit lebih rendah dari Harga Acuan Penjualan (HAP).
Cabai rawit merah stabil di harga Rp32.333 per kilogram, jauh di bawah HAP yang mencapai Rp57.000 per kilogram.

Baca juga: Berdayakan Penyandang Disabilitas, Mohammad Saleh Tekankan Pelayanan Publik Inklusif di Jateng
Namun, tidak semua komoditas menunjukkan kestabilan. Harga minyak goreng curah mengalami kenaikan signifikan, dengan harga per liter kini mencapai Rp17.791.
Sementara itu, minyak goreng merek Minyakita tetap stabil pada harga Rp16.326 per liter.
Selain itu, harga telur ayam ras dan daging ayam ras juga naik, meskipun masih berada di bawah HAP masing-masing—telur ayam ras dijual dengan harga Rp28.333 per kilogram (HAP Rp30.000/kg), dan daging ayam ras seharga Rp38.019 per kilogram (HAP Rp40.000/kg).
Saleh menegaskan bahwa meskipun beberapa harga bahan pokok terpantau stabil, pemerintah daerah perlu terus memonitor harga-harga ini, terlebih pada komoditas yang sering mengalami volatilitas tinggi seperti minyak goreng dan telur.
Ia juga meminta agar Pemprov Jateng bekerja lebih keras dalam memperkuat distribusi pangan agar tidak ada gangguan pasokan yang bisa memicu kenaikan harga yang lebih tinggi.
"Peningkatan produksi pangan lokal, perbaikan infrastruktur distribusi, dan dukungan kepada petani menjadi langkah penting untuk memastikan kebutuhan pangan tetap tersedia dengan harga terjangkau."
"Kita harus mengurangi ketergantungan pada pasokan luar daerah yang sering kali berisiko memicu fluktuasi harga," ujar dia.
Baca juga: Mohammad Saleh Dukung Perpres Daur Ulang Sampah: Tesis Saya Dulu Bahas Analisis Landfill Gas
Saleh juga mengingatkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku pasar, dan masyarakat untuk mengatasi tantangan inflasi ini.
Ketua DPD Golkar Jateng ini menekankan, edukasi mengenai pola konsumsi dan pemanfaatan produk lokal harus lebih digencarkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.