Berita Tegal

SMK di Tegal Ini Hanya Punya 4 Siswa Baru

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, menyoroti nasib SMK Yayasan Pendidikan Ekonomi (YPE) Bhakti Karya Kota Tegal, yang hanya memiliki 20

Tribun-Pantura.com/ Dina Indriani
Pengendara sepeda motor melintas di depan SMK YPE Bhakti Karya Kota Tegal. 

TRIBUN-PANTURA.COM, TEGAL - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, menyoroti nasib SMK Yayasan Pendidikan Ekonomi (YPE) Bhakti Karya Kota Tegal, yang hanya memiliki 20 siswa. 

Hanya ada 20 siswa dalam satu sekolah.

Siswa baru di tahun ajaran 2020-2021, hanya 4 siswa.

Kemudian kelas XI memiliki 5 siswa dan kelas XI memiliki 11 siswa.

Ini Syarat Akreditasi untuk Lembaga Pemantau Pemilu di Jateng

Peringati Tahun Baru Islam di Tegal, Habib Syekh Doakan Kesehatan Seluruh Masyarakat Kota Bahari

Rayakan Tahun Baru Islam Lomba Dayung di Gelar di Muara Sungai Beringin Semarang

Fikri mengatakan, diperlukan evaluasi mengenai sistem zonasi terhadap keberadaan sekolah swasta. 

Ia mengatakan, harus ada fasilitas dari pemerintah untuk sekolah swasta, baik sarana prasarana maupun SDM.

"Termasuk harus ada fasilitas dari pemerintah untuk sekolah swasta, baik sarpras maupun SDM. Karene mereka (red, penyelenggara pendidikan), telah membantu melaksanakan amanat konstitusi agar negara menyelenggarakan pendidikan yang layak bagi warga negara,'' kata Fikri kepada tribunjateng.com, Kamis (20/8/2020).

Fikri mengatakan, sekolah swasta juga harus dipermudah. 

Terutama bagi sekolah kejuruan untuk membuka dan menutup program studi sesuai yang dibutuhkan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

Seorang Pria Tersambar Kereta di Tugu Semarang, Begini Kondisinya

Di Balik Karakter Bu Tejo yang Merupakan Refleksi Emak-emak Penggunjing di Film Tilik

Minggu Depan, Operasi Protokol Kesehatan di Tegal Semakin Gencar, Ini Sanksinya

Menurut Fikri, jika sekolah SMK YPE Bhakti Karya harus tutup, maka siswa yang masih ada harus diselamatkan. 

Pilihannya diteruskan hingga selesai atau digabung dengan sekolah lain.

"Prinsipnya tidak boleh merugikan siswa. Kalau harus ditutup ya siswa yang masih ada harus diselamatkan. Diteruskan sampai selesai atau digabung dengan sekolah lain," jelasnya. (fba)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved