Berita Tegal
Penjual Es Kelapa Muda di Tegal Dampingi Anaknya Belajar Sambil Jualan, Pastikan Tetap Belajar
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah, mengharuskan setiap orangtua untuk bekerja lebih ekstra.
"Anak saya masuk sekolah hari senin, rabu, dan jumat. Biasanya berangkat pukul 07.30 WIB, nanti pulang 9.30. Saya jemput trus saja ajak ke warung juga," ujar janda dengan tiga anak tersebut.
Rifa berharap, kegiatan belajar mengajar (KBM) segara normal seperti semula.
Anak-anak bisa belajar tetap muka di sekolah secara full.
Meski bisa mendampingi anak belajar, Rifa mengaku, tetap kerepotan.
Menurut Rifa, sebetulnya anak-anak juga jenuh belajar di rumah.
Anak-anak ingin belajar di sekolah bersama teman-temannya.
"Kadang iya terganggu, repot. Penginnya bisa aktif lagi. Anak bisa sekolah, ibunya juga fokus bekerja," ungkapnya.
Selain itu, menurut Rifa, pengeluaran uang juga lebih boros dengan anak belajar dari rumah.
• PAN Reformasi Amien Rais Terbentuk, Mumtaz Rais: Saya akan Renang dari Pantai Kapuk ke Labuan Bajo
• Geger, Mayat Wanita di Semak-semak, Pakai Helm Celana Dalam dan Training Lepas di Sela Paha
• Perpustakaan Mr Besar Martokoesoemo Kota Tegal Resmi Dibuka Kembali, Haryono Ajak Cucu Berkunjung
• Baru Setahun Eksis Baznas Kabupaten Tegal Salurkan Dana ZIS Rp 2,57 Miliar
Pengeluaran tersebut tersedot untuk pembelian kuota.
Rifa mengatakan, ia membeli kuota internet tiga hari sekali dengan harga Rp 22 ribu.
Sementara penjualan es kelapa mudanya, tidak selalu ramai.
Ia mengatakan, jika ramai sehari bisa dapat Rp 150 dari jualan es kelapa muda dan Rp 50 ribu dari jualan rujak.
Jika sedang sehari hanya mendapat Rp 30 ribu.
"Ya hitungannya tetap boros. Ini saja saya beli handphone android pas ada belajar daring. Sebelumnya handphone saya itu jadul," katanya. (fba)