Berita Tegal

Penjual Es Kelapa Muda di Tegal Dampingi Anaknya Belajar Sambil Jualan, Pastikan Tetap Belajar

Pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah, mengharuskan setiap orangtua untuk bekerja lebih ekstra.

Editor: Rival Almanaf
Tribun-Pantura.com/ Fajar Bahruddin
Penjual es kelapa muda di Jalan Gatot Subroto Kota Tegal, Rifa Mistriana, mengajak anaknya ke tempat berjualan, Selasa (1/9/2020). Ia setiap hari mengajak anaknya supaya bisa memantau dalam belajar. 

TRIBUN-PANTURA.COM, TEGAL - Pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah, mengharuskan setiap orangtua untuk bekerja lebih ekstra.

Orangtua harus bekerja lebih dalam mendampingi anak belajar di rumah.

Orangtua juga harus lebih banyak mengeluarkan uang untuk membeli kuota internet.

Hal itu dirasakan oleh Rifa Mistriana (35), warga Kelurahan Keturen, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal.

Pemkab Kendal Gelontorkan Rp 199,9 Juta Benahi Taman Pendopo

Disinggung Gejala Happy Hypoxia Pasien Covid-19 di Kabupaten Tegal, Ini Respon Dinkes

BREAKING NEWS: Gudang Polytron di Jalur Pantura Sayung Demak Terbakar Hebat

PAN Reformasi Amien Rais Terbentuk, Mumtaz Rais: Saya akan Renang dari Pantai Kapuk ke Labuan Bajo

Bahkan, Rifa setiap hari mendampingi putrinya Intan Mutiara Arsela, belajar sembari berjualan es kelapa muda.

Dia berjualan di Jalan Gatot Subroto Kota Tegal, tepatnya di depan Gedung Arsip Pemerintah Kota Tegal.

Rifa mengatakan, ia sengaja mengajak anaknya untuk ikut di tempat jualan.

Hal itu supaya anaknya terpantau dalam belajar.

Ia pun bisa ikut mendampingi dan mengajari anaknya di setiap materi pelajaran.

Rifa mengatakan, di rumah hanya ada ibunya.

Ia khawatir jika ditinggal di rumah, anaknya justru lebih banyak bermain.

"Ya anak saya bawa terus. Kalau ditinggal di rumah juga ga ada handphone. Trus di rumah hanya embahnya," kata Rifa kepada tribunjateng.com di sela-sela mengajari anaknya menulis huruf, Selasa (1/9/2020).

Rifa menjelaskan, anaknya Intan, adalah siswa kelas satu di satu MI Kota Tegal.

Baru awal masuk sekolah di Juni, anaknya langsung harus melangsungkan belajar dari rumah.

Ia mengatakan, anaknya belajar di sekolah sebanyak tiga kali dalam seminggu.

"Anak saya masuk sekolah hari senin, rabu, dan jumat. Biasanya berangkat pukul 07.30 WIB, nanti pulang 9.30. Saya jemput trus saja ajak ke warung juga," ujar janda dengan tiga anak tersebut.

Rifa berharap, kegiatan belajar mengajar (KBM) segara normal seperti semula.

Anak-anak bisa belajar tetap muka di sekolah secara full.

Meski bisa mendampingi anak belajar, Rifa mengaku, tetap kerepotan.

Menurut Rifa, sebetulnya anak-anak juga jenuh belajar di rumah.

Anak-anak ingin belajar di sekolah bersama teman-temannya.

"Kadang iya terganggu, repot. Penginnya bisa aktif lagi. Anak bisa sekolah, ibunya juga fokus bekerja," ungkapnya.

Selain itu, menurut Rifa, pengeluaran uang juga lebih boros dengan anak belajar dari rumah.

PAN Reformasi Amien Rais Terbentuk, Mumtaz Rais: Saya akan Renang dari Pantai Kapuk ke Labuan Bajo

Geger, Mayat Wanita di Semak-semak, Pakai Helm Celana Dalam dan Training Lepas di Sela Paha

Perpustakaan Mr Besar Martokoesoemo Kota Tegal Resmi Dibuka Kembali, Haryono Ajak Cucu Berkunjung

Baru Setahun Eksis Baznas Kabupaten Tegal Salurkan Dana ZIS Rp 2,57 Miliar

Pengeluaran tersebut tersedot untuk pembelian kuota.

Rifa mengatakan, ia membeli kuota internet tiga hari sekali dengan harga Rp 22 ribu.

Sementara penjualan es kelapa mudanya, tidak selalu ramai.

Ia mengatakan, jika ramai sehari bisa dapat Rp 150 dari jualan es kelapa muda dan Rp 50 ribu dari jualan rujak.

Jika sedang sehari hanya mendapat Rp 30 ribu.

"Ya hitungannya tetap boros. Ini saja saya beli handphone android pas ada belajar daring. Sebelumnya handphone saya itu jadul," katanya. (fba)

Sumber: Tribun Pantura
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved