Berita Slawi
Museum Semedo Kabupaten Tegal Akan Dilengkapi Penginapan dan Mini Zoo, Begini Detailnya
Museum Situs Semedo yang rencananya akan mulai beroperasi pada tahun 2021, tidak hanya difungsikan sebagai pusat penelitian.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Museum Situs Semedo yang rencananya akan mulai beroperasi pada tahun 2021, tidak hanya difungsikan sebagai pusat penelitian.
Namun juga akan dijadikan pusat informasi tentang manusia purba dan sarana tempat rekreasi bagi pengunjung.
Berdiri di atas lahan seluas 10.582 meter persegi, museum ini mulai dibangun secara bertahap sejak tahun 2015.
• Uji Coba Erop Pertama Timnas U 19 Dibantai, Begini Tanggapan Shin Tae-yong
• Sekumpulan Warga Sedang Pesta Miras Kalangkabut Saat Dibubarkan Polisi
• Berawan Sepanjang Hari, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Kabupaten Batang Minggu 6 September 2020
Kini, penggarapan fisiknya telah rampung dan sebagian koleksi yang dihimpun dari para pegiat fosil warga sekitar, selesai dipindahkan untuk dilakukan penataan.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal, Wuninggar menjelaskan, museum Semedo ini terbagi menjadi beberapa ruang, yaitu ruang pamer 1, ruang pamer 2, dan ruang pamer 3.
Selain ruang pamer, juga disediakan perpustakaan, ruang pertemuan, area taman yang cukup luas, dan rencananya juga akan disediakan semacam kebun binatang mini.
"Rencananya misal sudah beroperasi, kami juga akan menyediakan paket wisata bagi pelajar."
"Jadi tidak hanya melakukan kunjungan ke museum dan melihat koleksi fosil, tapi mereka juga bisa ke lokasi lain seperti kebun binatang dan makam mbah Semedo juga. "
"Namun untuk rencana ini masih dalam tahap pembahasan, untuk pastinya nanti akan kami informasikan lagi," ungkap Wuninggar, pada Tribun-Pantura.com, Jumat (4/9/2020).
Adapun untuk ruang pamer 1, lanjutnya, berisi display pembentukan alam semesta, kedatangan homo erectus di nusantara, jembatan darat pada jaman Es, dan migrasi out of Afrika.
Sedangkan ruang pamer 2, berisikan display persebaran homo erectus di Indonesia.
Tingkatan evolutif homo erectus, tentang situs Semedo, manusia Semedo, dan mereka berdampingan hidup dengan fauna yang sangat tua.
Terkahir, ruang pamer 3, berisikan display budaya homo erectus di Semedo, diorama-diorama kehidupan antara 2,4 - 0,22 juta tahun yang lalu di Semedo.
"Di Museum Situs Semedo ini nantinya kami tidak hanya menyediakan ruang pameran saja, dan beberapa fasilitas lain yang sudah saya sebutkan tadi."
"Tapi juga ada tempat penginapan, ruang pertemuan, dan tempat untuk penelitian," ujarnya.