Berita Tegal
15 Siswa dan 10 Guru MAN Kota Tegal Jalani Tes Swab, Buntut 1 Siswi Positif Covid-19 Ikuti PTM
15 Siswa dan 10 Guru MAN Kota Tegal Jalani Tes Swab, Buntut 1 Siswi Positif Covid-19 Ikuti PTM
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, TEGAL - Dinas Kesehatan Kota Tegal melakukan tracing atau penelusuran terhadap penyebaran virus corona (Covid-19) di lingkungan MAN Kota Tegal, Senin (14/9/2020).
Tracing tersebut dilakukan setelah seorang siswa dari MAN Kota Tegal terkonfirmasi Covid-19.
Kepala Puskesmas Margadana, dr Wahidin mengatakan, ada 15 siswa dan 10 guru yang di-tracing dengan mengikuti swab test.
• Wakil Wali Kota Jumadi Sebut MAN Kota Tegal Belum Kantongi Izin Gelar PTM, 1 Siswi Positif Covid-19
• Kabupaten Pekalongan Zona Orange, Pembelajaran Tatap Muka Ditunda, Ani: Saya Jadi Dilema
• Fakta Bocah 8 Tahun Dibunuh Dua Orangtuanya, Mayat Dibawa dari Jakarta ke Lebak Naik Sepeda Motor
• Polisi Ungkap Kematian Mayat Wanita Telanjang di Samping Balita, dalam Kamar Kos di Semarang
Mereka diduga memiliki kontak erat dengan siswa berinisial N yang terkonfirmasi Covid-19.
"Hari ini yang di-tracing ada 15 siswa dan 10 guru. Kami telusuri mereka yang memiliki kontak erat selama simulasi tatap muka," kata Wahidin kepada tribunjateng.com.
Wahidin mengatakan, mereka yang mengikuti swab test harus melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.
Isolasi mandiri tersebut dilakukan hingga hasil swab test keluar.
"Hasilnya keluar dalam empat hari ke depan. Jadi sementara ini mereka harus menjalani isolasi mandiri di rumah," jelasnya.
Kepala MAN Kota Tegal, Kamaluddin mengatakan, siswanya dengan inisial N dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 seusai mengikuti swab test gratis dari pemerintah provinsi.
Ia mengatakan, siswanya tersebut mengikuti swab test sekira tiga minggu yang lalu di satu pasar di Kota Tegal.
Hasil yang menyatakan positif baru keluar, pada Sabtu (12/9/2020).
"Jadi katanya positif. Tapi untuk memastikan dia betul-betul positif, Insyaallah akam kami swab ulang lagi," katanya.
Kamaluddin menjelaskan, sekolahnya belum melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka.
Namun pihaknya baru dua hari melangsungkan simulasi pembelajaran tatap muka.
Ia mengatakan, simulasi tersebut untuk menerangkan kurikulum darurat selama pandemi Covid-19.