Teror Virus Corona

Tekan Angka Kematian karena Covid-19, Ganjar: Penderita Diabetes dan Hipertensi Ojo Kelayapan

Tekan Angka Kematian karena Covid-19, Ganjar: Penderita Diabetes dan Hipertensi Ojo Kelayapan

Istimewa
Gubernur Ganjar didampingi Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Adies Kadir memberikan pengarahan kepada personel TNI/ Polri dan komunitas masyarakat. Dalam kesempatan itu, Ganjar juga meminta agar masyarakat yang mempunyai penyakit diabetes dan hipertensi agar jangan kelayapan. 

TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Untuk menekan angka kematian karena wabah virus corona Covid-19, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta masyarakat yang memiliki penyakit gula darah (diabetes) dan hipertensi (darah tinggi) untuk ojo kelayapan dan tetap di rumah.

Pasalnya, pasien corona yang meninggal rata-rata memiliki komorbid atau penyakit bawaan. Dan penyakit yany paling mendominasi yakni gula darah dan hipertensi.

Hal itu disampaikannya saat memimpin upacara pembagian masker kepada anggota TNI/Poliri dan komunitas masyarakat di halaman Mapolda Jateng, Jumat (18/9/2020).

Teka-teki Kematian Polisi Briptu Andry dan Keterlibatan Oknum TNI, Ini Keterangan Kodam Jaya

Resah Harga Tembakau Anjlok, Bupati Temanggung Surati Menteri Minta Pemerintah Pusat Turun Tangan

Stasiun Tegal Sediakan Layanan Rapid Test Rp85 Ribu, Khusus Bagi Calon Penumpang Kereta Api

Pengakuan 2 Remaja Pemerkosa Gadis 15 Tahun di Kebumen: Kami Sering Nonton Film Jepang JAV, Pak

Acara itu juga dihadiri anggota Komisi III (Bidang Hukum, HAM, Keamanan) DPR RI.

"Saya ingatkan kepada masyarakat yang merasa memiliki gula darah tinggi, hipertensi ojo kelayapan. Lebih baik di rumah saja."

"Sebab, dua penyakit ini yang paling tinggi menyebabkan angka kematian selama pandemi Covid-19 di Jawa Tengah," kata Ganjar, dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa (18/9/2020).

Data hingga Jumat pukul 12.00 WIB terdapat 1.769 pasien corona yang meninggal dunia. Per-Jumat ada penambahan sebanyak 31 orang meninggal.

Dari jumlah itu, penyakit comorbid diabetes melitus dialami 39,8 persen, paling tinggi.

Kedua yakni hipertensi dengan 32 persen. Selebihnya ada ginjal kronos, ISPA kronis, stroke, gagal jantung, dan sebagainya.

Menurut Ganjar, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, ujung tombaknya adalah masyarakat.

Masyarakat bisa menjadi pahlawan, dengan berperang melawan Covid-19 menggunakan kebiasaan baru.

Ia menegaskan masyarakat harus selalu ingat untuk memakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan.

"Tentara melawan Covid-19 ini ya kita sendiri. Dokter dan tenaga kesehatan itu benteng terakhir."

"Bagaimana cara berjuangnya, mudah yakni hanya dengan tertib menerapkan 3 M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun," terangnya.

Angka penularan Covid-19 di Jawa Tengah lanjut Ganjar masih cukup tinggi.

Dalam dua minggu ke depan, pihaknya akan berupaya sekuat tenaga untuk menekan angka penularan, angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan Covid-19 di Jawa Tengah.

"Tidak bisa hanya pemerintah, makanya saya senang hari ini ada komunitas yang dilibatkan."

"Bantuan dari komunitas ini sangat penting, untuk menyosialisasikan sampai tingkat terkecil. Komunitas adalah pionir, agen untuk sosialisasi kepada orang-orang terdekat," ujarnya.

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved