Berita Slawi

Update Virus Corona di Kabupaten Tegal: 3 Pedagang Positif Covid-19, Pasar Trayeman Ditutup

Temuan dua kasus baru positif Covid-19 di Pasar Trayeman, Kabupaten Tegal, menunjukkan pasar tradisional berpotensi menjadi kluster penularan baru.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Rival Almanaf
Tribun-Pantura.com/ Desta
Pasar Trayeman Slawi Kabupaten Tegal Ditutup. 

TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI – Temuan dua kasus baru positif Covid-19 di Pasar Trayeman, Kabupaten Tegal, menunjukkan pasar tradisional berpotensi menjadi kluster penularan baru.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal, Joko Wantoro mengatakan, Pemkab Tegal akan menutup operasional Pasar Trayeman selama tiga hari ke depan, terhitung Jumat (18/9/2020) ini hingga Minggu (20/9/2020).

Joko mengungkapkan, dari pemeriksaan 69 spesimen swab pada pedagang, pegawai pasar dan pengunjung pasar di Pasar Trayeman hari Rabu (8/9/2020) dan Kamis (9/9/2020) lalu, ditemukan dua pedagang pasar positif terpapar Covid-19.

Pemeriksaan tersebut merupakan tindaklanjut dari temuan kasus konfirmasi sebelumnya.

Gaji Kamu di Bawah Rp 5 Juta Namun Belum Menerima Bantuan Subsidi Gaji? Mungkin Ini Sebabnya

Pemilik Bus PO Pelangi Ditangkap BNN Atas Kepemilikan 13 Kilo Sabu di Lorong Penumpang

Berikut Prakiraan Cuaca BMKG di Pekalongan Raya, 18 September 2020

“Kami mencatat, selama 40 hari terakhir ada tiga orang pedagang di Pasar Trayeman yang positif terpapar Covid-19, dimana satu orang meninggal dunia, satu orang sembuh sejak beberapa hari yang lalu, dan satu orang lagi baru semalam dipulangkan setelah dinyatakan sembuh usai menjalani perawatan di rumah sakit,” ungkap Joko, dalam rilis yang diterima Tribun-Pantura.com, Jumat (18/9/2020).

Adapun temuan dua kasus konfirmasi baru warga pedagang Pasar Trayeman tersebut, adalah seorang perempuan berinisial T, asal Desa Kabunan, Kecamatan Dukuhwaru, dan satu orang warga Jatibarang, Kabupaten Brebes.

Joko menambahkan, diliburkan selama tiga hari, pihaknya akan melakukan pembersihan di lapak-lapak pedagang di Pasar Trayeman.

Selain itu, lapak para pedagang di Pasar Trayeman juga akan ditata sesuai protokol kesehatan.

"Pasar juga akan disemprotkan cairan disinfektan untuk memastikan tidak ada virus yang masih menempel di area pasar," tegas Joko.

Kekhawatiran timbulnya klaster pasar tradisional sendiri telah dirasakan publik Kabupaten Tegal.

Hal tersebut terungkap dari hasil jajak pendapat Humas Pemkab Tegal pada akhir Juli 2020 lalu yang diikuti 477 responden.

Dari jumlah responden tersebut, sebanyak 25,4 persen responden berpandangan pasar tradisional menjadi tempat yang paling berisiko tinggi terjadinya penularan Covid-19.

Sementara rumah sakit atau fasilitas layanan kesehatan, seperti Puskesmas menjadi tempat berisiko tertinggi kedua yang diakui 15,5 persen responden.

Sementara itu, 14,5 persen responden beranggapan tempat hiburan seperti arena permainan ketangkasan, kafe, dan rental playstation menjadi tempat berisiko tinggi ketiga terjadinya penularan Covid-19.

Disusul ruang terbuka publik seperti alun-alun, taman dan ruang terbuka hijau sebesar 6,1 persen.

Prakiraan Cuaca di Wilayah Kendal Jumat 18 September 2020, Pagi dan Siang Cerah

Prakiraan Cuaca di Tegal Raya Hari Ini Jumat 18 September Pagi Hingga Sore Diprediksi Cerah

Jadwal Samsat Keliling Kabupaten Tegal Hari Ini, Jumat 18 September 2020 Ada di Tiga Lokasi

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved