Berita Tegal

Kisah Nenek 92 Tahun di Tegal Tetap Produktif Sebagai Perajin Batik di Masa Pandemi Covid-19

Seorang nenek perajin batik di Kota Tegal, tetap produktif di tengah pandemi Covid-19 meski usianya sudah di atas 90 tahun.

Tribun-Pantura.com/ Fajar Bahruddin
Kalimah, seorang nenek berusia 92 tahun asal Kota Tegal, sedang membatik di belakang rumahnya, di RT 02 RW 02 Kelurahan Kalinyamatwetan, Kecamatan Tegal Selatan, Sabtu (3/10/2020). Dia tetap produktif di masa pandemi virus corona atau Covid-19. 

TRIBUN-PANTURA.COM, TEGAL - Seorang nenek perajin batik di Kota Tegal, tetap produktif di tengah pandemi Covid-19 meski usianya sudah di atas 90 tahun.

Dia adalah Kalimah (92), warga RT 02 RW 02 Kelurahan Kalinyamatwetan, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal.

Mbah Kalimah, sapaan akrabnya, sehari-hari memproduksi batik tegalan di belakang rumahnya.

Dia membatik mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00.

Puisi Jangan Mati di Tengah Pandemi; Ketika Siswa Sekolah Dasar Belajar Mengolah Rasa Melalui Puisi

SPBU Selokromo Wonosobo Mulai Direnovasi Usai Kebakaran, Api Diduga Berasal Dari Mobil

Jalur Pantura Batang Jadi Momok Menakutkan Bagi Pengemudi Kendaraan Berat

Jadwal Samsat Keliling Kabupaten Kendal Hari Ini, Minggu 4 Oktober 2020

Saat dikunjungi Tribun-Pantura.com, Kalimah nampak sedang asyik menggoreskan canting ke kain sembari mengunyah sirih.

Dia sedang membuat batik tulis tegalan dengan motif beras mawur.

"Tiap hari saya membatik. Kalau hanya tidur nanti jadi penyakit," kata Kalimah, nenek yang memiliki empat orang cicit dan 11 orang cucu, kepada Tribun-Pantura.com, Sabtu (3/10/2020).

Kalimah mengatakan, ia tidak pernah libur membatik.

Tiap hari sejak pagi hingga sore hari selalu membatik.

Begitu juga saat ada pandemi Covid-19 di Indonesia.

Kalimah mengatakan, ia bisa memproduksi tiga batik dengan ukuran sekira 2 meter dalam waktu satu bulan.

Sementara dalam satu bulan ia bisa menerima pesanan sebanyak empat buah batik.

"Saya tidak memikirkan pusing adanya virus corona. Saya tetap membatik, tetap sehat, dan tetap produktif," ungkapnya.

Kalimah menceritakan, dulu banyak pengrajin batik tegalan seusianya di lingkungan tempat tinggalnya.

Kini tinggal ia sendiri.

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved