Berita Tegal
Keadaan Ekonomi Sudah Membaik, Tiga Keluarga Penerima Program Keluarga Harapan di Tegal Undur Diri
Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi, menyambangi rumah tiga keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) yang kini sudah mandiri, Jumat.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, TEGAL - Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi, menyambangi rumah tiga keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) yang kini sudah mandiri, Jumat (16/10/2020).
Ketiga keluarga PKH mandiri yang dikunjungi adalah warga Kecamatan Margadana, Kota Tegal.
Dua keluarga di Kelurahan Kalinyamatkulon, keluarga Ibu Daryatun dan Ibu Parikhatun.
Satu keluarga lagi di Kelurahan Sumurpanggang, yaitu keluarga Ibu Taripah.
Baca juga: Di Klaten ada Mie Ayam Cuma Rp 3.000, Penjual: Tetap Untung kok, Nggak Rugi
Baca juga: Sopir Truk Kabur Setelah Kendaraannya Melindas Gadis 20 Tahun Hingga Tewas di Jalur Pantura Semarang
Baca juga: Hujan Semalam, Teras Rumah Milik Warga Lempongsari Semarang Ini Ambles Sedalam Sekitar 3 Meter
Baca juga: Satu Pedagang Meninggal Diduga Covid-19, Pasar Pringapus Kabupaten Semarang Ditutup 3 Hari
Wakil Wali Kota Tegal, Muhamad Jumadi bersyukur, banyak keluarga penerima manfaat PKH di Kota Tegal yang sudah mandiri.
Ia mengatakan, mereka sudah bisa meningkatkan perekonomian keluarga tanpa harus bergantung dengan bantuan dari pemerintah.
Ia mencontohkan keluarga Ibu Parikhatun, suami berdagang martabak dan istri berjualan jamu untuk perempuan melahirkan.
Sedangkan keluarga Ibu Taripah, memiliki usaha berjualan air leding dan jasa pijat.
Menurut Jumadi, mereka menjadi contoh keluarga penerima manfaat yang dengan sendirinya sadar dan memutuskan untuk berhenti dari PKH.
"Hari ini saya mendatangi tiga keluarga penerima manfaat yang sudah mandiri."
"Ada yang pendapatan sehari sampai Rp 1 juta dari jualan. Ada juga yang sehari Rp 300 ribu. Artinya ini luar biasa. Karena sudah bisa meningkatkan ekonomi," kata Jumadi kepada Tribun-Pantura.com.
Jumadi menjelaskan, ada sebanyak 1.417 keluarga penerima manfaat yang memutuskan berhenti dari PKH hingga Oktober 2020.
Ia mengatakan, penerima manfaat PKH saat ini ada sekira 7.000 keluarga.
Sementara yang memutuskan mengundurkan diri pada 2019, ada sekira 2.000 keluarga.
Jumadi berharap, keluarga penerima manfaat PKH di Kota Tegal yang mandiri semakin bertambah.
Dengan begitu jika ada masyarakat kurang mampu dan memenuhi kriteria bisa menjadi penerima manfaat selanjutnya.
"Kalau ada penerima manfaat yang dirasa sudah mampu akan kita evaluasi. Syukur-syukur mereka sadar kemudian dengan sendirinya mundur dari PKH," ungkapnya.
Baca juga: Pemotor Meninggal Usai di Dekat Transmart Banyumanik Semalam Diduga Korban Tabrak Lari
Baca juga: Update Virus Corona Kabupaten Tegal 16 Oktober, Bertambah 63 Orang Dua Meninggal
Baca juga: Valentino Rossi Absen di Dua Seri MotoGP Karena Demam dan Positif Covid-19
Baca juga: Update Covid-19 di Kabupaten Pekalongan, Jumat 16 Oktober 2020
Keluarga PKH mandiri, Parikhatun (43) mengatakan, ia menerima manfaat PKH selama lima tahun.
Ia menyatakan mundur dari PKH pada Oktober 2020.
Parikhatun mengatakan, saat ini suaminya Tori (52) berjualan martabak, sedangkan ia berjualan jamu untuk perempuan yang baru melahirkan.
"Saya mengundurkan diri karena sudah merasa cukup. Buat teman-teman lain yang penghasilannya di bawah saya dan lebih membutuhkan," kata Parikhatun menyampaikan alasannya mengundurkan diri dari PKH. (fba)