Berita Jateng
Semarang dan Salatiga, Dua dari 7 Kota yang Dibangun Belanda dari Nol, Bagaimana Desain Awalnya?
Selama 3,5 abad menjajah Indonesia Belanda juga mewariskan beberapa peninggalan.
Pada tahun 1863 orang-orang Belanda mulai membuka kebun Tembakau di Deli yang sempat menjadi primadona Tanah Deli. Sejak itu perekonomian terus berkembang sehingga Medan menjadi Kota pusat pemerintahan dan perekonomian, bahkan yang terbesar di Pulau Sumatera.
Pembangunan Kota Medan sendiri tak lepas dari peraturan Kolonial Belanda yang membuka akses sebesar-besarnya untuk penanaman modal swasta. Saat banyak perkebunan partikelir dibuka, Belanda juga mendatangkan pekerja-pekerja dari Jawa yang kini jadi salah satu penyusun demografi terbesar Kota Medan.
6. Balikpapan
Sejarah Kota Balikpapan tidak bisa dipisahkan dengan minyak, yaitu lebih tepatnya dengan Sumur Minyak Mathilda. Sumur pengeboran perdana pada tanggal 10 Februari 1897 di kaki gunung Komendur di sisi timur Teluk Balikpapan.
Penamaan sumur minyak ini berasal dari nama anak JH Menten dari JH Menten dan Firma Samuel & Co sebagai pemenang hak konsesi pengeboran di yang ditunjuk pemerintah Hindia Belanda yang telah mengontrak Balikpapan dari Kesultanan Kutai.
Semakin banyaknya temuan cadangan minyak di Kalimantan Timur, membuat perkembangan Balikpapan semakin pesat, bahkan mengalahkan kota-kota di Jawa saat itu.
Baca juga: Pameran Virtual UMKM Digelar di Tegal untuk Bangkitkan Kembali Perekonomian di Tengah Pandemi
Baca juga: BREAKING NEWS: Gempa M 5,9 Terjadi di Pangandaran, Terasa hingga di Sejumlah Daerah di Jateng
Baca juga: Kelanjutan Kompetisi Liga 2 Tak Jelas, Manajer PSCS Liburkan Pemain dan Pelatih
Baca juga: Update Virus Corona Karanganyar 24 Oktober 2020, Hanya Dua Kecamatan Bebas Kasus Positif Covid-19
7. Jakarta
Jakarta di era Belanda disebut sebagai Batavia. Kota ini sebenarnya merupakan pelabuhan kecil bernama Sunda Kelapa yang dikendalikan oleh Kerajaan Sunda yang kemudian diambil alih Portugis. Fatahillah juga sempat merebut Sunda Kelapa pada tahun 1527 yang kemudian dijadikan hari lahir DKI Jakarta.
Saat VOC datang dan menguasai Sunda Kelapa, Belanda membangun kota baru yang kini berada di kawasan Kota Lama. Kota yang dikeliling benteng ini juga seringkali terkena banjir, sehingga Belanda terpaksa membangun jaringan kanal.
Namun lantaran jumlah penduduknya yang terus bertambah, Kota Batavia semakin melebar ke Selatan. Kawasan ini kemudian dikenal dengan Weltevreden yang saat ini meliputi Menteng, Gambir, Tanah Abang, dan Kemayoran.(*)