Berita Viral
Duduk Perkara Pencopotan Dandim 0736/Batang, dari Laporan Ayu Intan hingga Warga Duduki Makodim
Duduk Perkara Pencopotan Dandim 0736/Batang, dari Laporan Ayu Intan hingga Warga Duduki Makodim
Penulis: budi susanto | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, BATANG - Letnan Kolonel Infanteri (Letkol Inf) Dwison Evianto dicopot dari jabatannya sebagai Dandim 0736/Batang.
Padahal, ia baru menduduki jabatan di Komando Distrik Militer (Kodim) 0736/Batang sektiar 3 bulan.
Diduga, pencopotan ini berkait-paut dengan lapaoran seorang wanita bernama Intan Ayu Solekha terhadap Letkol (Inf) Dwison Evianto ke Pomdam IV/Diponegoro.
Baca juga: BREAKING NEWS: Tak Terima Dandim Dicopot, Massa Geruduk Kantor Kodim 0736 Batang Sampaikan Aspirasi
Baca juga: Di Blora, Guru di Sekolah yang Akan Dibuka Belajar Tatap Muka Dirapid Test
Baca juga: Harga Emas Antam di Semarang Hari ini, Mengalami Penurunan Rp 4.000 Berikut Daftar Lengkapnya
Baca juga: Viral Remaja Pemulung Baca Al Quran di Emperan Toko, Ternyata Sedang Mencari Ibunya ke Berbagai Kota
Massa yang mangaku memberi dukungan terhadap Letkol Dwison pun menduduki Makodim setempat.
Sejumlah perwakilan dari massa yang menduduki Makodim, menyebut secara gamblang bahwa pencopotan Dwison tak lepas dari laporan Ayu Intan.
Perwakilan massa menyebut laporan Intan ke Kodam IV Diponegoro mengadangada, dan belum terbukti kebenarannya.
Diketahui Intan memposting laporan terkait perbuatan tidak pidana penganiayaan, dan penghinaan yang diduga dilakukan oleh Letkol (Inf) Dwison Evianto, selaku Dandim 0736/Batang pada Sabtu 5 September, pukul 23.15 WIB di Makodim 0736 Batang.
Laporan yang disampaikan ke Danpomdam IV/Diponegoro tersebut diunggah pada 22 Oktober lalu, selain laporan, beberapa video juga pernah diunggah oleh Intan.
Dua video dengan durasi sekitar 20 detik yang ia unggah di akun Instagramnya pada 28-29 September lalu memperlihatkan perdebatan antara Intan, Letkol Dwison serta sejumlah anggota TNI berseragam.
Tak hanya laporan dan video yang diunggah oleh Intan, ia juga pernah mengunggah foto yang memar di sejumlah bagian tubuhnya pada 11 September.
Berkaitan dengan hal itu, Casrameko, tokoh masyarakat Desa Klidang Lor, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, yang ikut dalam aksi penolakan pencopatan Dandim beberapa waktu lalu menjelaskan, ia sangat mengenal Intan.
"Saya tahu Intan itu siapa, dia juga tetangga saya di Klidang Lor. Sejak kecil saya juga tahu dia."
"Jadi dalam permasalahan ini kami tahu siapa yang salah, kami juga kenal Letkol Dwison yang merupakan putra daerah berprestasi tidak mungkin melakukan perbuatan tersebut," tuturnya beberapa waktu lalu.
Dilanjutkannya, ada dalang dan pihak yang mempengaruhi untuk menjatuhkan Letkol Dwison.
"Kami akan kawal hal ini, dan kami berharap Letkol Dwison bisa menjadi Dandim 0736/Batang sampai dua tahun," jelasnya.
Pantuan Tribunpantura.com, beberapa postingan di akun media sosial Intan, bercerita terkait tindak penganiayaan yang ia alami.