Berita Regional

Seorang Pemuda Diduga Dianiaya Oknum TNI Seusai Duel di Sebuah Pesta

Seorang pemuda warga Kelurahan Selandoro, Kecamatan Nuabatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga dianiaya oknum TNI.

Editor: Rival Almanaf
Istimewa/net
Ilustrasi penganiayaan 

Setibanya di Koramil itu ia kaget, karena anaknya ternyata dianiaya dan dikeroyok sejumlah anggota TNI.

"Saya memohon sampai empat kali agar setop memukul, tetapi mereka tidak gubris. Tidak tahu lagi bagaimana nasibnya kalau saya tidak datang ke Markas Koramil itu," kata Marsel.

Berdalih lakukan pembinaan
Danramil 1624/03 Lewoleba Mayor Chb Ihsan saat dikonfirmasi mengatakan, upaya yang dilakukan anggotanya itu dinilai melakukan pembinaan.

Pasalnya, korban dianggap membuat kegaduhan dan mengganggu ketertiban.

Namun demikian, ia tetap mengaku minta maaf. Lantaran tindakan yang dilakukan anggotanya dianggap berlebihan. Empat anggotanya yang terlibat dalam kasus tersebut, lanjut dia, juga akan dilakukan pembinaan.

“Kepada pihak keluarga juga kami sudah meminta maaf baik secara pribadi maupun institusi atas kekeliruan ini. Anggota kami juga akan diberi pembinaan,” kata Ihsan kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Rabu (11/11/2020).

"Terhadap semua persoalan ini, kami sudah lakukan pendekatan kekeluargaan. Semoga dengan komunikasi baik ini, hal-hal seperti itu tidak terjadi lagi ke depan. Semua bisa memahami kekhilafan masing-masing,” ungkap Ihsan.

Baca juga: Personil JKT48 Aurellia Dipanggil Polisi untuk Kasus Asusila

Baca juga: Pemkot Tegal Diminta Terapkan PSBM Karena Covid-19 Terus Melonjak

Baca juga: Pertamina Bantah Penarikan Tabung Biru Gas 12 Kg: Tak Ditarik, tapi Ditukar Tabung Pink

Belakangan, Ihsan melalui rilis yang disampaikan justru membantah adanya dugaan penganiayaan itu.

Ia kembali menegaskan upaya yang dilakukan anggotanya saat itu kepada korban adalah bagian dari pembinaan.

Pasalnya, korban terlebih dahulu melakukan penganiayaan kepada anggotanya saat menghadiri acara syukuran pada Sabtu malam.

Atas kejadian itu, pihaknya juga sudah melaporkan kasus penganiayaan yang dilakukan korban terhadap anggotanya itu kepada polisi.

“Kami juga sudah melakukan visum terhadap anggota yang dianiaya,” kata Ihsan.

Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved