Berita Kesehatan

Madu Asli dan Palsu Sulit Dibedakan, Metode Umum Selama Ini Salah, Begini Penjelasan Pakar UI

Madu Asli dan Palsu Sulit Dibedakan, Metode Umum Selama Ini Salah, Begini Penjelasan Pakar UI

KOMPAS.com/RASYID RIDHO
Barang bukti madu khas Banten yang dipalsukan. Pakar madu dari UI, Sahlan, mengakui sulit untuk membedakan antara madu asli dan madu palsu. Cara umum yang selama ini digunakan untuk membedakan keduanya salah. 

3. Madu sirupan, yaitu madu yang dihasilkan oleh lebah, tetapi lebahnya digelonggong dengan gula.

Sirupan ini digunakan peternak lebah ketika musim tidak ada bunga (paceklik) supaya lebahnya tetap hidup, tidak punah.

"Model pemalsuan nomor 3 saat ini juga marak di Indonesia, seiring dengan permintaan madu sarang (madu yang masih di dalam sarang) yang terus meningkat," katanya.

Soal madu palsu, Sahlan mengatakan, sebenarnya ini menjadi isu global karena permintaan dan penawarannya (supply and demand) tinggi.

Isu tersebut menjadi topik utama pada acara Apimondia di Montreal, Kanada, tahun lalu. Sahlan juga terlibat dalam kegiatan tersebut.

Dampak madu palsu

Sahlan mengatakan, madu palsu sebenarnya tidak berdampak signifikan pada kesehatan tubuh.

Sebab, madu palsu ini dibuat dengan menggunakan bahan makanan yang secara prinsip aman.

"Hanya konsumen tidak mendapatkan khasiat madu yang diinginkan. Karena ketika lebah mengambil nektar senyawa, senyawa lainnya juga terambil."

"Senyawa inilah yang memiliki banyak manfaat," kata alumnus ITB Jurusan Teknik Kimia ini.

Menurut Sahlan, madu asli memiliki banyak manfaat untuk tubuh, seperti meningkatkan stamina tubuh, menghangatkan badan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan anti-inflamasi.

Dampak lain dari madu palsu adalah terkait dengan ekonomi.

Konsumen tidak membeli madu asli yang notabene harusnya murah.

Sementara di sisi lain, produsen madu sulit untuk menjual produknya.

"Belilah kepada penjual madu yang bisa dipercaya. Baca kemasan madu dengan saksama. Kritis pada penjualnya," saran Sahlan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved