Berita Semarang
Dalam Dua Minggu Warga Kota Semarang Digegerkan 8 Penemuan Mayat, 5 Meninggal Mendadak di Jalan
Dua minggu terakhir di bulan November terjadi rangkaian delapan kejadian penemuan mayat di Kota Semarang.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Rival Almanaf
Menurut relawan spesialis Pertolongan Pertama (PP) PMI Kota Semarang, Endang Puji Astuti, ketika masyakarat dihadapkan kejadian tersebut hendaknya melakukan pertolongan pertama.
Namun berhubung saat ini dalam kondisi pandemi Covid-19 pertolongan pertama yang dilakukan bukan secara medis melainkan reaksi cepat menghubungi pihak terkait seperti Ambulance Hebat, Kepolisian, atau unsur terkait lainnya.
Lebih lanjut, sebelum pandemi mungkin ada warga yang merasa memiliki kemampuan pertolongan pertama bisa memberikan pertolongan yang yang memungkinkan risiko meninggal dapat dicegah.
Akan tetapi selama masa pandemi hal itu tidak bisa dilakukan sehingga langkah paling tepat adalah segera menghubungi petugas medis yang memiliki alat perlindungan diri (APD).
"Perlindungan pribadi juga lebih penting karena kita tidak tahu para korban yang meninggal mendadak tersebut apakah tertular Covid-19 atau tidak," paparnya.
Baca juga: Borobudur Marathon 2020 Bakal Diselenggarakan dalam 2 Kategori, Elite Rice dan Virtual Challenge
Baca juga: Tiga Akademisi dari Berbagai Negara Berbagi Ilmu di ICESRE 2020
Baca juga: Titik Api Kembali Muncul di Sisa Kebakaran Pasar Weleri Kendal
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Semarang Utara, AKP Sarimin menuturkan, masyarakat ketika menjumpai seseorang dalam kondisi gawat darurat seperti kecelakaan, meninggal mendadak dan lainnya jangan ditangani sendiri.
Warga harus segera menginformasikan ke pihak kepolisian terdekat atau pihak yang berwenang lainnya agar segera ditangani.
"Ini masa pandemi harus hati-hati, segera lapor kejadian kegawatdaruratan ke polisi bisa melalui Bhabinkamtibmas kami yang berada di masing-masing Kelurahan," katanya.