Berita Semarang
Dalam Dua Minggu Warga Kota Semarang Digegerkan 8 Penemuan Mayat, 5 Meninggal Mendadak di Jalan
Dua minggu terakhir di bulan November terjadi rangkaian delapan kejadian penemuan mayat di Kota Semarang.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, SEMARANG - Dua minggu terakhir di bulan November terjadi rangkaian delapan kejadian penemuan mayat di Kota Semarang.
Penemuan mayat tersebut 5 di antaranya meninggal mendadak di Jalanan Kota Semarang.
Sisanya meninggal di rumah atau kamar kos tanpa diketahui oleh orang terdekat.
Seorang warga, Muryanto (38) mengatakan, pernah mengalami kebingungan saat melihat seorang pria berbatik merah turun dari motor lalu tiba-tiba duduk di trotoar Jalan Sampangan, Selasa (3/11/2020).
Baca juga: Mengenl Tri Agus Prasetijo, Kakak Legenda Sepakbola Bambang Pamungkas yang Jadi Guru Inovatif
Baca juga: Pelaku Perampokan di Blora Diperkirakan Berjumlah 4 Orang, Korban Diikat dan Dipukuli
Baca juga: Penemuan Mayat di Kamar Kos di Semarang, Korban Sempat Terlihat Telanjang Sebelum Meninggal
Tiba-tiba pria itu tergeletak di Jalan tersebut dan mengalami sakaratul maut.
Dia tidak berani mendekati korban lantaran masih salam kondisi pandemi Covid-19.
"Ya hanya bisa melihat saja, mau diapain bingung juga. Kemudian saya juga tidak mengenal orang itu, bagaimana riwayatnya kesehatannya dan dia dari mana sama sekali tidak tahu," katanya kepada Tribunjateng.com.
Hal itu juga terjadi pada beberapa kejadian orang meninggal mendadak di Kota Semarang seperti penemuan korban Ahmad Zaini (54) yang ditemukan di kamar tidurnya di RT 9 RW 8 Gang Gurami 2, Kelurahan Kuningan, Semarang Utara, Kota Semarang, Senin (2/11/2020) sekira pukul 17.00 WIB.
Kemudian Saminto (63) warga Kebonharjo, Tanjungmas, Semarang Utara, Kota Semarang ditemukan meninggal dunia di kawasan kota lama.
Tepatnya di trotoar Jalan Soeprapto atau selepas perempatan Jalan Cendrawasih Semarang, Kamis (5/11/2020) sekira pukul 07.30 WIB.
Lalu ada seorang pemborong proyek asal Grobogan bernama Suwito (42) ditemukan meninggal dunia di dalam mobil pikap
di Perumahan Teras Bali Kelurahan Bubakan, Kecamatan Mijen, kota Semarang, Sabtu (7/11/2020).
Seorang tukang parkir bernama Budi Eko Setiyanto (44) warga Wonodri, Semarang Selatan, Kota Semarang meninggal mendadak di samping sebuah rumah makan Jalan Sukun Raya Kelurahan Srondol Wetan, Banyumanik, Kota Semarang, Sabtu (7/11/2020).
Adapula seorang pengendara sepeda Djoko Angkoso (58) warga Pendrikan Lor, Kota Semarang meninggal di Jalan Layur atau di dekat Jembatan Puter Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Kamis (12/11/2020).
Berikutnya Sukarno (43), warga Sampangan, Gajahmungkur meninggal mendadak di area SPBU Menoreh, Bendan Dhuwur, Gajahmungkur, Kota Semarang pada Rabu (11/11/2020).
Terakhir Djoni Agus Tjahjono (51) warga Ngadirgo RT 01 RW 09, Kelurahan Ngadirgo Kecamatan Mijen kota Semarang ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di jalan Tugu Suharto RT 06 RW 4 Kelurahan Bendan Duwur Kecamatan Gajahmungkur kota Semarang, Sabtu (14/11/2020).
Menurut relawan spesialis Pertolongan Pertama (PP) PMI Kota Semarang, Endang Puji Astuti, ketika masyakarat dihadapkan kejadian tersebut hendaknya melakukan pertolongan pertama.
Namun berhubung saat ini dalam kondisi pandemi Covid-19 pertolongan pertama yang dilakukan bukan secara medis melainkan reaksi cepat menghubungi pihak terkait seperti Ambulance Hebat, Kepolisian, atau unsur terkait lainnya.
Lebih lanjut, sebelum pandemi mungkin ada warga yang merasa memiliki kemampuan pertolongan pertama bisa memberikan pertolongan yang yang memungkinkan risiko meninggal dapat dicegah.
Akan tetapi selama masa pandemi hal itu tidak bisa dilakukan sehingga langkah paling tepat adalah segera menghubungi petugas medis yang memiliki alat perlindungan diri (APD).
"Perlindungan pribadi juga lebih penting karena kita tidak tahu para korban yang meninggal mendadak tersebut apakah tertular Covid-19 atau tidak," paparnya.
Baca juga: Borobudur Marathon 2020 Bakal Diselenggarakan dalam 2 Kategori, Elite Rice dan Virtual Challenge
Baca juga: Tiga Akademisi dari Berbagai Negara Berbagi Ilmu di ICESRE 2020
Baca juga: Titik Api Kembali Muncul di Sisa Kebakaran Pasar Weleri Kendal
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Semarang Utara, AKP Sarimin menuturkan, masyarakat ketika menjumpai seseorang dalam kondisi gawat darurat seperti kecelakaan, meninggal mendadak dan lainnya jangan ditangani sendiri.
Warga harus segera menginformasikan ke pihak kepolisian terdekat atau pihak yang berwenang lainnya agar segera ditangani.
"Ini masa pandemi harus hati-hati, segera lapor kejadian kegawatdaruratan ke polisi bisa melalui Bhabinkamtibmas kami yang berada di masing-masing Kelurahan," katanya.