Berita Banjarnegaran
Mengenl Tri Agus Prasetijo, Kakak Legenda Sepakbola Bambang Pamungkas yang Jadi Guru Inovatif
Siapa tak mengenal Bambang Pamungkas, legenda sepakbola tanah air yang dikenal dengan sebutan Bepe.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Rival Almanaf
Inovasi pembelajaran PJOK di masa pandemi perlu dilakukan agar target pendidikan bisa tercapai. Khusus untuk pembejaran SD misalnya, peserta didik sampai saat ini masih melakukan pembelajaran dari rumah. Guru mengunjungi rumah (home visit) kelompok belajar siswa yang terdiri dari 4-6 anak dengan protokol kesehatan dan rumah berdekatan.
Di situ, guru PJOK memberikan materi dan contoh gerak. Jika tak bisa menerapkan olahraga mainstream di rumah, aktivitas membantu orang tua pun bisa jadi alternatif untuk memelihara kesehatan raga.
Baca juga: Tiga Akademisi dari Berbagai Negara Berbagi Ilmu di ICESRE 2020
Baca juga: Daftar SPBU di Kabupaten Tegal yang Layani Pertalite Seharga Premium
Baca juga: Titik Api Kembali Muncul di Sisa Kebakaran Pasar Weleri Kendal
Baca juga: Viral Video Ngevlog di Lawang Sewu Semarang Bayar Rp 3 Juta
Peserta didik dituntut bisa membuat video aktivitas membantu orang tua yang di dalamnya melibatkan aktivitas fisik. Peserta didik juga diberi tugas untuk membuat gerakan senam, dan memvideokan senam tersebut untuk dinilai guru.
Salah satu peserta pelatihan, Imam Santosa merasa kegiatan ini sangat bermanfaat baginya. Dengan pelatihan semacam ini, ia merasa guru PJOK menjadi tidak kalah dan ketinggalan dari guru bidang lainnya. Dengan inovasi, guru PJOK tidak lagi dicap hanya mengandalkan keahlian fisik saja.
"Karena selama ini guru PJOK selalu dipersepsikan hanya modal fisik saja" ujar Imam.