Pilkada 2020
Warga Desa Degayu Pekalongan Utara Tetap Semangat Mencoblos, Meski TPS Terkepung Genangan Air.
Semangat warga jalan Clumprit, Desa Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, untuk tetap menggunakan hak pilihnya di Pilwakot.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Rival Almanaf
TRIBUN-PANTURA.COM, PEKALONGAN - Semangat warga jalan Clumprit, Desa Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, untuk tetap menggunakan hak pilihnya di Pilwakot kali ini perlu diacungi jempol.
Kenapa demikian? Karena mereka tetap melaksanakan pencoblosan padahal di lokasi TPS 11 Desa setempat, sedang dilanda banjir yang ketinggiannya di atas mata kaki orang dewasa.
Namun di bagian lain, ketinggian air ada yang mencapai batas lutut orang dewasa.
Sehingga untuk tetap bisa melaksanakan pilkada serentak, warga sekitar membuat semacam panggung kecil untuk TPS sehingga tetap aman dari genangan air.
Protokol Kesehatan juga tetap diterapkan, yaitu menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun, pengecekan suhu tubuh, menjaga jarak per bilik suara, dan membedakan pintu masuk dan keluar supaya tidak berkerumun.
Ketua KPPS 11 Desa Degayu Pekalongan Utara, Khoniah menuturkan, banjir di sekitar TPS 11 ini sudah terjadi sejak tiga hari yang lalu.
Namun karena tak kunjung surut, akhirnya warga inisiatif membuat panggung kecil yang digunakan sebagai lokasi TPS.
"Alhamdulillah pelaksanaan tetap berlangsung dengan baik meski ada beberapa kendala. Warga sekitar juga tetap antusias mencoblos, meski kondisinya banjir seperti ini. Terbukti sampai siang ini jumlah pemilih yang sudah mencoblos sekitar 70 persen," ujar Khoniah, pada Tribunjateng.com, Rabu (9/12/2020).
Dikatakan, jumlah pemilih di TPS 11 Desa Degayu Pekalongan Utara ini sebanyak 393 pemilih. Dari jumlah tersebut sekitar 70 persen sudah menjalankan hak pilihnya.
Pada pelaksanaan pilkada waktu dibatasi yaitu mulai pukul 07.00 WIB - 12.00 WIB. Atau jika masih ada pemilih tambahan mulai pukul 12.00 WIB - 13.00 WIB.
"Kondisi banjir seperti ini kendalanya ya lebih ke waktu yang jauh lebih lama. Selain itu tenaga juga lebih terkuras, tapi ya tidak masalah dan alhamdulillah tetap berjalan kondusif. Warga juga tertib mengikuti aturan yang ada," jelasnya.
Sementara itu, salah satu pemilih yaitu Achmad Rosidi mengaku tetap memanfaatkan hak pilihnya meski kondisi sedang banjir seperti saat ini.
Menurutnya ini adalah kesempatan untuk memilih pemimpin di Kota Pekalongan, sehingga tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang ada.
Ia beranggapan meski banjir tapi warga sudah mengakali dengan membuat panggung, sehingga tetap aman dan tidak perlu Khawatir.
"Saya punya pilihan sendiri, sehingga meskipun kondisi banjir seperti ini saya tetap berangkat ke TPS untuk mencoblos. Kebetulan banjir sudah tiga hari ini, karena intensitas hujan yang tinggi sehingga air meluap," katanya.
Ditanya mengenai harapan pada Pilkada kali ini, Achmad mengatakan semoga yang nantinya terpilih bisa amanah dan membawa Kota Pekalongan menjadi jauh lebih baik lagi. (dta)