Berita Regional

Kisah Sedih Ibu Ditolak 7 RS Hingga Akhirnya Meninggal Dunia

Ibu hamil bernama Hartina itu bahkan kini meninggal karena tidak mendapat pertolongan.

Editor: Rival Almanaf
tribunnews.com
Ilustrasi orang hamil 

Keluarga sudah membawa Hartina jauh-jauh dari desa ke kota namun hasilnya mengecewakan.

"Dari kampung sudah terkatung-katung hingga ke Kota Makassar," ujar Haerul.

Dia pun mempertanyakan hati nurani petugas yang menolak mereka.

"Pihak RS tidak punya hati nurani, bagaimana perasaanya kalau keluarganya yang mengalami hal yang sama," kata dia.

RS Bantaeng yang pertama kali dituju keluarga Hartini mengaku tidak pernah menerima pasien tersebut.

"Kami telah telusuri di sistem informasi, tidak ada pasien yang masuk atas nama Hartina. Jika mendapat penanganan awal, pasti didata ke sistem," kata Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Bantaeng, dokter Hikmawati.

RSUD Janeponto juga mengatakan hal serupa.

Sementara, RS Ananda mengatakan, Hartina tiba sudah dengan kondisi tekanan darah tinggi disertai kejang-kejang.

Manajer Pelayanan Medis RS Ananda, Fira mengatakan Hartina harus mendapatkan pelayanan ICU yang memadai.

Menurutnya, ICU RS Ananda masih belum memadai karena merupakan RS tipe C.

Baca juga: Analis Laboratorium PCR di RSUD dr Soeselo Slawi, dr Tegoeh Poedjianto Meninggal Terpapar Covid-19 

Baca juga: Kadisdikbud Kendal Imbau Guru Tak Paksakan Pembelajaran Model Home Visit

Baca juga: Prakiraan Cuaca Wonosobo Hari Ini Minggu 13 Desember 2020

Baca juga: Status Bendung Gerak Serayu Pagi Ini di Level Awas, Warga di Hilir Sungai Diminta Waspada

"Ketika pasien tiba di RS Ananda, dokter datang memeriksa di mobil dan didapatkanlah kondisi pasien dengan kesadaran menurun, napas mulai dalam. Dan kalau begini, sudah butuh perawatan intensive care yang lebih bagus," ujar dokter Fira saat dihubungi.

Pihak RS Wahidin yang menerima Hartina, mengatakan pasien masuk pukul 20.45 WITA.

RS melakukan tindakan seperti pemasangan oksigen, pemasangan gudel, pemeriksaan tanda vital, USG, pasang monitor, resusitasi jantung oleh tim codeblue.

"Namun kondisi pasien terus memburuk dan akhirnya dinyatakan meninggal jam 20.58 WITA," kata Kepala Sub Bagian Humas RS Wahidin, Aulia. (*)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved