Berita Slawi

Musisi Asal Slawi, Bimasakti Luncurkan Karya ke Empat Selama Pandemi

Pandemi virus corona tidak membatasi untuk berkarya. Hal itu juga dialami musisi asal Slawi, Kabupaten Tegal, Bimasakti.

Editor: Rival Almanaf
Istimewa
Bimasakti dalam aksi panggungnya, saat mengisi salah satu acara yang digelar secara virtual, baru baru ini. 

TRIBUN-PANTURA.COM, SLAWI - Pandemi virus corona tidak membatasi untuk berkarya.

Hal itu juga dialami musisi asal Slawi, Kabupaten Tegal, Bimasakti.

Setelah meluncurkan tiga single secara berurutan dalam waktu beberapa bulan terakhir ini selama Pandemi, Bimasakti  terus bergeliat dalam berkarya.

Solois yang mengusung aliran pop dan bergerak secara independen tersebut kembali meluncurkan single barunya yang merupakan karya keempatnya berjudul "Pergi Saja".

Baca juga: Ibadah Natal di Gereja-gereja Pekalongan Dibatasi, Jemaat Diminta Beribadat Secara Virtual

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Tegal Raya Kamis 24 Desember 2020, Sore Hari Diprediksi Hujan Ringan

Baca juga: Lokomotif Antik Akan Hadir di Tengah Taman Pancasila Kota Tegal

Karya tersebut resmi diluncurkan pada 18 Desember 2020 kemarin.

Uniknya, single terbaru tersebut memiliki keterkaitan secara lirik dengan tiga karya sebelumnya.

"Lagu yang baru saya rilis ini secara lirik masih berkaitan dengan tiga karya yang saya luncurkan sebelumnya. Memang karya-karya saya ini saling berkesinambungan yang menjadi satu cerita," ungkap Bimasakti, dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun-Pantura.com Kamis (24/12/2020).

Adapun, lanjut dia, beberapa bulan setelah merilis "Pergi Saja", Bima akan kembali meluncurkan karya kelimanya sebagai penutup dari ending dari cerita dari karya-karya sebelumnya.

"Lagu kelima nanti saya jadikan karya penutup atau ending dari cerita dari setiap lagu yang sudah saya rilis," ujarnya.

Kelima lagu yang saling berkaitan tersebut, lanjut dia, nantinya akan dikemas dalam satu album mini.

"Konsep seperti ini tentunya jarang dimiliki oleh solois di Indonesia dimana kami membuat karya ini menjadi sebuah EP(album mini) ada lima lagu yang memiliki kesinambungan cerita, dari mulai Lirik lagu hingga Video Klip yang memiliki alur cerita yang berkolerasi."

"Tentu hal ini akan menjadi nilai jual tersendiri untuk masing-masing lagu yang kami luncurkan," jelasnya.

Karya tersebut semakin merekah dan berwarna karena dibalut dengan melodi yang “easy listening” namun memiliki nada-nada minor ala Dewa19 dengan isian musik yang moderen membuat musiknya mudah untuk dinikmati.

"Lagu-lagu ini Sangat cocok didengar saat melakukan kegiatan seperti menyetir atau duduk sambil mendengarkan lagu yang diputar di kafe untuk menemani kegiatan para pendengar, karena lagu tersebut memiliki makna yang dalam, maka kami yakin lagu ini sangat relate dengan situasi hati anak muda yang sedang galau perihal cinta," ungkapnya.

Bima menambahkan, dalam proses kreatif setiap karya yang diluncurkannya itu, dia melibatkan beberapa musisi di Semarang.

Baca juga: Lokomotif Antik Akan Hadir di Tengah Taman Pancasila Kota Tegal

Baca juga: Penggiat Lingkungan Prihatin Melihat Kondisi Laut di Pesisir Roban Timur Kabupaten Batang 

Baca juga: Berikut Rekayasa Lalulintas di Purwokerto saat Malam Natal dan Tahun Baru

Baca juga: Pengaturan Ibadah Natal, Gereja Katedral Purwokerto Tidak Menerima Jemaat Luar Kota

Sumber: Tribun Pantura
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved