Berita Tegal
Siasat Perajin Tahu di Tegal Bertahana di Tengah Mahalnya Harga Kedelai: Kurangi Produksi
Siasat Perajin Tahu di Tegal Bertahana di Tengah Mahalnya Harga Kedelai: Kurangi Produksi
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, TEGAL - Tingginya harga kedelai begitu terasa bagi Nurohman (40) dan Sewi Handayani (40), perajin tahu di Kelurahan Debongtengah, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal.
Mereka yang memiliki usaha tahu berbasis industri rumahan, harus mengurangi jumlah produksi agar tetap bertahan.
Dari yang semula memproduksi 800 kotak tahu per hari, kini menjadi 600 kotak tahu.
Baca juga: Harapan Sederahana Perajin Tempe di Tegal: Pemerintah Hadir Stabilkan Harga Kedelai
Baca juga: Ucapkan Terima Kasih, Pengacara Baasyir: Kami Tak Mau Ada Persoalan seperti Habib Rizieq
Baca juga: Talut di Kutorojo Kabupaten Pekalongan Longsor, Tutup Jalan Desa Nyaris Timpa Rumah Warga
Baca juga: Pemkab Pekalongan Dukung Penerapan PSBB Jawa-Bali, Begini Penjelasan Bupati Asip Kholbihi
Nurohman mengatakan, dampak tingginya harga kedelai sangat berpengaruh bagi produsen tahu.
Pembeli berkurang, penghasilan pun jadi ikut berkurang.
Ia mengatakan, biasanya para pedagang di pasar membeli tahu sebanyak 30 kotak.
Kini saat kedelai mahal hanya membeli 15 kotak tahu saja.
"Pengaruh jelas ada. Masyarakat beli tahunya jadi dikurangi," kata Nurohman, kepada tribunpantura.com, Jumat (8/1/2021).
Sewi mengatakan, meski harga kedelai tinggi, ia tidak merubah ukuran tahu menjadi kecil.
Ukuran tahu per kotaknya masih sama.
Hanya saja harga tahu per kotaknya dinaikan Rp 100.
Dari yang normalnya Rp 800 menjadi Rp 900 per kotak.
Selain itu, ia juga mengurangi jumlah produksi tahu per harinya.
Biasanya sehari memproduksi 800 kotak tahu dengan bahan kedelai sebanyak 40 kilogram.
Sekarang hanya memproduksi 600 kotak tahu dengan bahan kedelai sebanyak 30 kilogram.