Gempa Sulbar
Beredar Imbauan Masyarakat Tinggalkan Mamuju Sulbar Sebelum Gempa yang Lebih Besar, Ternyata Hoaks
Beredar unggahan di media sosial yang meminta masyarakat harus sesegera mungkin meninggalkan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Hal tersebut bukan tanpa alasan, mengingat pesisir Majene pernah terjadi tsunami pada 1969.
"Segera melakukan evakausi mandiri dengan cara menjauh dari pantai, dengan cara menjadikan gempa kuat yang dirasakan di pantai sebagai peringatan dini tsunami," ujar Dwikorita
"Hal ini akan efektif menyelamatkan masyarakat pesisir jika sumber gempa kuat yang terjadi berada dekat pantai, karena waktu emas penyelamatan tsunami sangat singkat," tambah dia.
Begitu pula dengan masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan atau yang melewati jalan di tepi tebing curam, perlu waspada karena gempa susulan signifikan dapat memicu terjadinya longsoran (landslide) dan runtuhan batu (rock fall).
Kondisi tersebut juga sangat berisiko terlebih lagi saat ini musim hujan yang dapat memudahkan terjadinya proses longsoran karena kondisi tanah lereng perbukitan basah dan labil setelah diguncang dua kali gempa kuat.
Untuk itu masyarakat diminta agar tidak percaya dengan berita bohong (hoaks), tetapi terus memantau dan mengikuti informasi resmi yang bersumber dari lembaga resmi seperti BMKG dan arahan dari BNBP/BPBD.
Baca juga: Pencarian Korban Longsor di Sumedang Selesai, Total 40 Orang Meninggal Dunia
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Selasa 19 Januari 2021 Kabupaten Batang Diguyur Hujan Hari Ini
Baca juga: Kabupaten Tegal Masuk Zona Orange Penyebaran Covid-19, Joko: Tren Penambahan Kasus Baru Fluktuatif
Baca juga: Jadwal Samsat Keliling Kabupaten Tegal Hari Ini, Selasa 19 Januari 2021 Ada di Tiga Lokasi
Kesimpulan
Dari konfirmasi yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang menyebut masyarakat harus meninggalkan Mamuju, Sulbar karena akan ada gempa yang lebih besar diikuti tsunami, adalah tidak benar alias hoaks.
BMKG tidak pernah menginstruksikan warga untuk meninggalkan Mamuju pascagempa bumi yang beberapa waktu lalu mengguncang wilayah itu.
BMKG hanya mengeluarkan imbauan terkait arahan evakuasi untuk menyelamatkan diri, bukan eksodus meninggalkan Mamuju. (*)