Berita Regional

Dedy Mulyadi Minta Anies Baswedab Anggarkan Rp 1 Triliun Untuk Reboisasi di Bogor

Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi menantang Gubernur DKI Anies Baswedan untuk menganggarkan dana Rp 1 triliun demi reboisasi kawasan hutan.

Editor: Rival Almanaf
Tribunpantura.com/Yunan Setiawan
Dedi Mulyadi (tengah) menyatakan mengangkat Agesti Ayu Wulandari sebagai anak. Ia akan menanggung biaya hidup dan biaya kuliah Agesti hingga doktor, Rabu, (13/01/2021). 

TRIBUN-PANTURA.COM - Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi menantang Gubernur DKI Anies Baswedan untuk menganggarkan dana Rp 1 triliun demi reboisasi kawasan hutan di Bogor dan sekitarnya.

Reboisasi tersebut penting demi mencegah banjir yang ujung-ujungnya merugikan warga Jakarta.

Dedi menjelaskan, banjir di kawasan Gunung Mas, kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, itu karena salah satunya akibat hutan menipis.

Ia menjelaskan, hutan di Gunung Mas itu tinggal 5 persen.

Sementara di undang-undang lama, hutan pada sebuah wilayah minimal 30 persen.

Lalu di undang-undang baru ia berharap luas hutan sebuah wilayah naik menjadi 40 persen.

Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Talud Ambrol Timpa Kandang Belakang Rumah Warga di Ngargoyoso Karanganyar

Baca juga: Real Madrid Kalah Dari Tim Divisi 3 yang Bermain Dengan 10 Orang, Zidane Mencoba Tetap Tenang

Baca juga: Berikut Prakiraan Cuaca BMKG di Pekalongan Raya, Kamis 21 Januari 2021

Baca juga: Muncul Tanda SOS di Pulau Laki Dekat Jatuhnya Sriwijaya Air, Google Cepat-cepat Menghapusnya

Dedi mengatakan, hutan di Bogor sangat berpengaruh terhadap DKI. Jika hutan di Bogor dan sekitarnya rusak, maka warga Jakarta yang dirugikan.

 
"Bogor punya Sungai Ciliwung. Jika hutan gundul di hulu, maka air tidak terserap lalu akan meluncur deras melalui Sungai Ciliwung dan Kalimalang hingga akhirnya sampai ke Jakarta dan menyebabkan banjir," kata Dedi kepada Kompas.com via sambungan telepon, Kamis (21/1/2020)

Hutan-hutan di daerah sekitar Bogor seperti Cianjur, Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Bandung, pun sangat berpengaruh terhadap Jakarta. 

"Jika aliran dari Sungai Citarum tak terkendali, yang kena musibah Jakarta. Kalau Jatiluhur jebol, dalam 15 menit Jakarta tenggelam," kata Dedi.

Ia menyebutkan sejumlah sungai di daerah penyangga yang akan berpengaruh terhadap Jakarta. Selain Ciliwung (Bogor, Jakarta), ada Citarum (Bandung, Purwakarta, Karawang, Bekasi), Kalimalang (Bekasi), dan Cibeet (Bogor dan Bekasi). Semuanya saling berhubungan dan jika meluap bisa berdampak ke Jakarta.

Dedi mengaku ketika dirinya masih menjabat bupati Purwakarta, pernah bertemu Gubernur DKI sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengusulkan proposal agar Pemprov DKI berinvestasi dalam hutan abadi.

Ia menawarkan agar DKI membeli pohon-pohon di sekitar daerah alira sungai (DAS) Citraum dan Cimanuk yang pada akhirnya mengalir ke Jakarta.

Bahkan staf Ahok waktu itu pernah datang ke Purwakarta untuk riset. Namun sejak kunjungan riset dan hingga kini belum ada tindak lanjut.

Kini, Dedi menawarkan kembali ke Gubernur DKI Anies Baswedan untuk membuat anggaran 2021 minimal Rp 1 triliun untuk reboisasi hutan negara di daerah-daerah penyangga Jakarta, terutama di kawasan sepanjang daerah aliran sungai.

Halaman
12
Sumber: Tribun Pantura
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved