Berita Regional

5 Warga Tewas Hirup Gas Beracun dari Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Madina

5 Warga Tewas Hirup Gas Beracun dari Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Madina

ebtke.esdm.go.id
Proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi PT SMGP di Kabupaten Madina. 

5 orang di Mandailing Natal (Madina) tewas keracunan, diduga karena menghirup gas beracun dari proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi. Puluhan warga lainnya menderita keracunan.

TRIBUNPANTURA.COM, MANDAILING NATAL - Pihak PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) --perusahaan penggarap proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi-- memberikan penjelasan terkait musibah tewasnya lima warga dan puluhan orang keracunan, diduga akibat gas beracun yang keluar dari salah satu sumur bor mereka.

Bagian urusan eksternal (external affairs) yang juga juru bicara PT SMGP Krishna Handoyo mengatakan, saat musibah terjadi, Senin (26/1/2021) siang.

Kala itu, pihaknya sedang melakukan uji untuk pengoperasian salah satu sumur uap panas bumi sesuai dengan standar dan prosedur baku yang berlaku.

Baca juga: Viral, Perempuan Bersepeda Adang Laju Kendaraan di Jalur Pantura Pemalang, Ini Kata Polisi

Baca juga: Tak Terima Digugat Cerai, Suami Jebak Istri Bawa Sabu Agar Ditangkap Polisi, Malah Begini Nasibnya

Baca juga: Digugat Sri Bintang Pamungkas Rp10 Miliar, BCA Angkat Bicara

Baca juga: Hujan Lebat-Angin Kencang, Pohon Tumbang Tutup Jalan Kajen-Kandangserang, Begini Kondisinya Kini

"Namun sempat terjadi terpaparnya gas yang kemungkinan berupa H2S (hidrogen sulfida)," ungkap Krishna lewat keterangan tertulis yang disampaikannya kepada Kompas.com, Selasa (26/1/2021).

Kegiatan operasional dihentikan

Krishna mengatakan, sumur bor yang diduga menjadi penyebab musibah tersebut sudah ditutup.

"Dan untuk mencegah terjadinya pemaparan  lanjutan, kami juga telah menghentikan kegiatan operasional di fasilitas proyek untuk mendukung masyarakat dan pemerintah Mandailing Natal dalam penanganan musibah," ujar Krishna.

Krishna menyampaikan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak rumah sakit dan Dinas Kesehatan Madina untuk mendukung perawatan dan pemulihan warga.

"Kami sangat menyesali atas terjadinya musibah tersebut dan kami berkomitmen penuh untuk memberikan dukungan yang diperlukan oleh para korban," ujar Krishna.

Lakukan penyelidikan penyebab kebocoran gas

Pihaknya juga sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab dari kejadian tersebut, dan berkoordinasi dengan pemerintah Madina dan Kementerian ESDM.

"Kami juga turut berduka dan prihatin bagi warga desa Sibanggor Julu yang menjadi korban dan juga yang saat ini tengah mendapat penanganan medis baik di RSUD Panyabungan maupun RS Permata Madina," ucap Krishna.

Krishna mengatakan, itu merupakan kejadian yang tidak diinginkan oleh siapapun.

Pihaknya memohon dukungan dari seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk bersama-sama mengatasi musibah yang menyedihkan ini dan berdoa untuk kesembuhan para korban.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved