Penanganan Corona
Ganjar Suntik Kedua Vaksin Covid-19, Kenapa Baju Adat Melayu Khas Riau yang Dipakai Jadi Perhatian?
Ganjar Suntik Kedua Vaksin Covid-19, Kenapa Baju Adat Melayu Khas Riau yang Dipakai Jadi Perhatian?
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: yayan isro roziki
TRIBUNPANTURA.COM, SEMARANG - Baju yang dikenakan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat suntik kedua vaksin Covid-19 tampak berbeda dari sebelumnya saat penyuntikan pertama.
Kali ini dia mengenakan baju adat khas Melayu dari Riau yang berlengan panjang.
Ditambah balutan sarung atau kain Makasar sebagai bawahan.
Baca juga: Ganjar Orang Pertama di Jateng yang Disuntik Vaksin Covid-19, saat Ditanya Dokter Bilang Lapar
Baca juga: Indonesia Peringkat Berapa? Dari 98 Negara, Selandia Baru Terbaik Menangani Covid-19, AS Nomor 94
Baca juga: 4 Santri Ponpes Selamat Subah Batang Terseret Arus Kalibebeng, 3 Selamat 1 Hilang
Baca juga: Rayo Vallecano vs Barcelona: Hanya Cetak Sebiji Gol, tapi Lionel Messi Ukir Rekor Mengesankan
Ganjar tampak tidak menggulung lengan bajunya saat disuntik vaksin Covid-19 di RSUD Tugurejo Semarang, Kamis (28/1/2021).
Ternyata lengan baju berwarna kuning cerah itu sudah dimodifikasi dengan dipasang resleting.
Serupa tapi tak sama dengan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat penyuntikan pertama vaksin pertama beberapa hari yang lalu.
Jika resleting lengan baju batik milik Kusdinar dipasang di bagian lengan atas bagian luar, sedangkan baju Ganjar dipasang resleting di bagian ketiak atau tepat sambungan lengan kiri baju.
"Saya ditanyai mau pakai baju apa, karena Kamis Minggu keempat pakai baju adat Riau lengan panjang. Tapi kan ada penyuntikan."
"Lalu saya panggil penjahit saya dan direparasi. Awalnya akan melintang seperti Bupati Sragen, tetapi penjahit saya bilang jangan sampai merusak desainnya, akhirnya melingkar," kata Ganjar.
Ganjar sudah mempersiapkan hal itu. Karena memakai baju lengan panjang terlalu repot untuk harus menggulungnya, sehingga didesain khusus.
Ganjar menuturkan untuk penyuntikan kedua ditarget hari ini selesai.
Lantaran sudah dilakukan sebelumnya, sehingga diharapkan proses suntik vaksin berjalan lancar.
Jajaran Forkompimda Jateng juga ikut dalam vaksinasi dosis kedua itu.
Antara lain Wakil Gubernur Jateng, Kapolda Jateng, Pangdam IV Diponegoro, Wakil Ketua DPRD Jateng, Ketua PPNI Jateng, Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Ketua IDI Jateng dan sebagainya.
Orang pertama di Jateng
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjadi orang pertama di Jateng yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.
Dengan mengajak Wakil Gubernur, Kapolda, Pangdam, Kajati, Wakil Ketua DPRD, Ketua Organisasi Profesi Dokter dan Perawat, Ketua MUI, Kemenag dan lainnya, Ganjar melakukan vaksinasi di RSUD Tugurejo Semarang, Kamis (14/1).
Tiba di RSUD Tugurejo sekitar pukul 07.00 WIB, Ganjar dan rombongan diminta menunggu sejenak untuk pemeriksaan kesehatan.
Setelah itu, satu persatu peserta secara bergiliran melakukan vaksinasi.
Ganjar menjadi yang pertama divaksin diantara rombongan yang hadir.
Proses yang begitu cepat dan hanya beberapa detik saja, membuat Ganjar seperti tak merasakan apa-apa.
Ekspresinya datar, bahkan selalu melempar senyum kepada petugas vaksinasi.
Usai penyuntikan vaksin, Ganjar mengatakan tidak merasakan apa-apa. Rasanya seperti digigit semut.
"Tidak apa-apa, biasa saja. Rasanya seperti dicokot semut, jadi masyarakat nggak usah takut," kata Ganjar dalam siaran tertulis yang diterima Tribunpantura, Kamis (14/1).
Disinggung terkait persiapan, Ganjar mengatakan tidak ada persiapan khusus. Sebab menurutnya, penyuntikan vaksin sudah sering dilakukannya selama ini.
"Kita waktu kecil pernah dapat imunisasi, mau berangkat umroh atau haji, juga divaksin meningitis."
"Sebenarnya ini sesuatu yang biasa saja, masyarakat tidak perlu takut. Insyaalah dengan vaksinasi ini akan membantu kekebalan kita," ucapnya.
Ganjar juga menjawab keraguan masyarakat terkait dampak vaksin Covid-19. Setelah divaksin dan menunggu selama 30 menit, tak ada dampak apapun yang dirasakan Ganjar.
"Saya ditanya dokter setelah 30 menit divaksin gimana, ada rasa apa."
"Saya jawab lapar, ternyata belum sarapan. Jadi ini tidak ada rasa apa-apa, pak Kapolda, pak Pangdam gimana, ada reaksi tidak?" tanya Ganjar ke dua koleganya itu dan dijawab dengan acungan jempol tanda semua baik-baik saja.
Untuk itu, Ganjar menegaskan pada masyarakat untuk tidak perlu takut dan ragu. Sebab, dirinya bersama Forkompimda sudah membuktikan bahwa vaksin aman.
"Alhamdulillah semua seger-seger saja, jadi masyarakat nggak perlu takut atau ragu."
"Karena kehalalan sudah dipastikan, keamanan sudah diuji. Ini ikhtiar kita untuk melawan Covid," jelasnya.
Meski vaksin sudah ada, namun Ganjar tak pernah lelah meminta masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan.
Vaksin tidak boleh membuat pelaksanaan protokol kesehatan di masyarakat menurun. (mam)
Baca juga: Panglima TNI Mutasi 50 Perwira Tinggi, Letjen Ganip Jabat Kasum, Ini Daftar Lengkapnya
Baca juga: Bocah 14 Tahun Bunuh Pegawai Bank, Dijatuhi Hukuman 7,5 Tahun Penjara
Baca juga: Viral Curhat Pilot Jadi Kuli Bangunan demi Bisa Makan, Dipecat karena Pandemi Covid-19
Baca juga: Paket Tahu Goreng Isi 50 Paket Ganja Kering Siap Isap, Dikirimkan ke Lapas via Drive Thru