Berita Jateng
Hanya dalam 2 Minggu, Tiga TKW Asal Jateng Meninggal Dunia di Hongkong
Hanya dalam 2 Minggu, Tiga TKW Asal Jateng Meninggal Dunia di Hongkong, Judy Ungkap Penyebabnya
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: yayan isro roziki
Judy menyayangkan banyak TKW yang tidak berani menolak perintah majikan yang tidak sesuai kontrak kerja. Hal itu sangat merugikan PMI.
Dia membandingkan dengan tenaga kerja asal Filipina.
Kendati secara nilai dagang antara tenaga kerja Filipina dan tenaga kerja Indonesia bersaing, orang Filipina berani menolak perintah kerja yang tidak terdapat di kontrak kerja.
Terutama perintah kerja yang membahayakan bagi diri sendiri.
"Teman-teman PMI tahu aturan itu. Mereka baru datang ke Hongkong, sebelum masuk ke majikan, mereka masuk program KJRI."
"Mereka dikasih tahu hak mereka, apa yang boleh dan tidak boleh dikerjakan, dan panduan bekerja di Hongkong."
"Tetapi terkadang teman-teman takut. Mereka takut dipecat majikan, mereka memilih diam," ujarnya.
Menurut Judy, kasus pemecatan secara sepihak yang dilakukan majikan memang banyak. Tapi itu tidak terjadi jika mereka berani lapor ke KJRI.
Karena, ketika majikan itu diketahui memperkerjakan tenaga kerja asing tidak sesuai aturan, maka majikan tersebut akan kena blacklist tidak boleh lagi memperkerjakan tenaga kerja asing.
Hal yang juga terjadi di kasus pemecatan. Majikan juga akan kena sanksi jika melakukan pemecatan pada pekerja yang sedang dalam kondisi sakit.
Judy meminta TKW di Hongkong berani berkata tidak untuk pekerjaan yang membahayakan dirinya.
Juga menyadari hak-haknya sebagai pekerja.
Sehingga kematian TKW yang disebabkan kecelakaan kerja atau kelelahan tidam terulang lagi.(yun)
Baca juga: Kalah Telak di Pilkada Solo, Tikus Pithi Bidik Pilgub Jateng 2023: Kami Dapat Banyak Pelajaran
Baca juga: Update Covid-19 Pemalang: Bertambah 68 Kasus Terkonfirmasi, Total 3.319 Kasus Positif Corona
Baca juga: Polrestabes Semarang Berduka, Aiptu Janadi Meninggal Dunia, AKBP Indra: Kena Serangan Jantung
Baca juga: Ganjar Suntik Kedua Vaksin Covid-19, Kenapa Baju Adat Melayu Khas Riau yang Dipakai Jadi Perhatian?